Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Christiaan Huygens yang Dikenal sebagai Penemu Satelit Saturnus?

Kompas.com - 09/03/2023, 13:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Christiaan Huygens adalah polymath, sosok yang dikenal dengan pengetahuan yang tidak terbatas pada satu bidang saja.

Selama hidupnya, Huygens telah memberikan kontribusi yang signifikan pada bidang matematika, fisika, teknik, dan astronomi.

Lantas, siapa Christiaan Huygens dan kenapa namanya sangat dikenang, terutama di bidang astronomi?

Huygens terkenal karena menemukan jam pendulum, mengusulkan bahwa cahaya terbuat dari gelombang, membantu mengungkap rahasia cincin Saturnus dan menemukan Titan, satelit terbesar Saturnus.

Untuk menghormatinya, wahana antariksa milik Badan Antariksa Eropa yang mendarat di Titan pada 14 Januari 2005, bahkan dinamai Huygens.

Namun siapa sangka, di balik pengetahuannya tersebut, Huygens menyimpan rahasia yang mungkin tidak banyak diketahui oleh orang lain.

Christiaan Huygens menderita rabuh jauh

Dikutip Live Science, Rabu (8/3/2023) sebuah studi baru mengungkapkan bahwa astronom terkenal asal Belanda itu kemungkinan menderita rabun jauh.

Baca juga: Siapa Itu Nefertiti, Sosok Ratu Mesir Kuno yang Dikenal Karismatik?

Temuan ini menjelaskan mengapa teleskop milik Christiaan Huygens tidak sebagus rekan-rekan sejawatnya. Sebab, ia membangun teleskopnya sendiri, bersama saudaranya Constantijn, yang dia gunakan untuk membuat penemuan astronominya.

Namun, terlepas dari kesuksesan Huygens di lapangan, analisis teleskopnya selanjutnya mengungkapkan bahwa instrumennya tidak menghasilkan gambar dengan resolusi sejelas yang dibuat oleh orang-orang sezamannya, meskipun lensa yang dibuatnya memiliki kualitas terbaik.

Dalam studi baru yang dipublikasikan 1 Maret di jurnal Notes and Records: the Royal Society Journal of the History of Science, Alex Pietrow peneliti dari Leibniz Institute for Astrophysics Potsdam di Jerman melakukan analisis.

Menurut temuannya, lensa yang digunakan dalam teleskop Huygens cocok dengan lensa mata instrumen dan menemukan bahwa astronom itu mungkin rabun jauh.

"Huygens tidak membutuhkan kacamata dalam kehidupan sehari-hari, dia mungkin tidak memikirkannya saat membuat teleskop. Jadi dia tidak secara sadar memasukkan cacat mata ini ke dalam rancangannya. Itu yang kemudian mencegah Huygens menciptakan teleskop yang lebih kuat," ungkap Pietrow.

Baca juga: Siapa Sosok Asli Mona Lisa di Lukisan Leonardo Da Vinci?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com