Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruling Kuno Berusia 12.000 Tahun Ditemukan di Israel

Kompas.com - 11/06/2023, 12:30 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para arkeolog di Israel telah menemukan alat musik tiup tertua yang pernah ditemukan di Timur Tengah.

Seruling itu diperkirakan berasal dari periode ketika manusia beralih dari gaya hidup pemburu-pengumpul ke pemukiman pertanian.

Baca juga: Sejarah Cincin Kawin, Bermula dari Orang Mesir Kuno

Namun, seruling yang terbuat dari tulang sayap bebek kecil ini pemanfaatnnya masih belum jelas, apakah berfungsi untuk berburu atau hanya untuk menghasilkan musik saja.

Penemuan seruling kuno

Mengutip IFL Science, Sabtu (10/6/2023) instrumen kuno ini ditemukan di situs Eynan-Malaha di Israel utara, di lapisan sedimen yang terkait dengan budaya arkeologi Natufian.

Menempati wilayah antara 13.000 hingga 9.700 SM, Natufian adalah orang pertama yang mengadopsi gaya hidup dan membangun ekonomi pertanian, sehingga membawa umat manusia dari era Paleolitik ke Neolitik.

Baca juga: Seperti Apa Pemakaman Tertua di Dunia?

Secara total, arkeolog menemukan tujuh tulang seruling, salah satunya masih utuh sedangkan enam lainnya sudah terfragmentasi.

"Salah satu seruling ditemukan lengkap. Sejauh yang diketahui ini adalah satu-satunya di dunia dalam kondisi terawetkan seperti ini," jelas Laurent Davin dan Hamoudi Khalaily, peneliti yang terlibat dalam penemuan ini.

Berdasarkan analisis teknologi, penggunaan-keausan, taphonomic, eksperimental, dan akustik, peneliti menemukan benda-benda tersebut sengaja diproduksi lebih dari 12.000 tahun yang lalu.

Fungsi seruling kuno

Alat itu menurut peneliti menghasilkan serangkaian suara yang tujuannya masih belum jelas antara untuk berburu atau membuat musik.

Setiap seruling dilubangi dengan satu hingga empat lubang jari, memungkinkan pemain untuk memanipulasi nada.

Setelah membuat replika instrumen kuno, peneliti mencatat alat ini bisa menghasilkan tiga frekuensi tinggi yang intens yang meniru panggilan burung alap-alap dan burung pipit. Kedua hewan itu umum ditemukan di wilayah tersebut pada awal Neolitikum.

Itu membuat peneliti berpendapat seruling dibuat untuk meniru panggilan dari kedua burung tersebut.

"Jika seruling digunakan untuk berburu, maka ini adalah bukti paling awal penggunaan suara dalam berburu," kata Khalaily.

Baca juga: Seperti Apa Naskah Stand Up Comedy Abad Pertengahan?

Namun setelah mempelajari kemungkinan ini secara singkat, peneliti menyimpulkan bahwa taktik semacam itu kurang efektif.

Sebaliknya, mereka bertanya-tanya apakah suara burung tiruan itu diintegrasikan ke dalam praktik musik atau tarian Natufian.

Apa pun fungsinya, instrumen kuno ini adalah perangkat pembuat suara paling awal yang pernah ditemukan di wilayah Levant.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Scientic Reports.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com