KOMPAS.com - Seorang pria asal Rusia tewas setelah diserang hiu di lepas pantai kota resor Laut Merah Hurghada, Mesir, pada Kamis (8/7/2023).
Dikutip dari Aljazeera, Kementerian Lingkungan setempat mengatakan bahwa pria tersebut tewas akibat serangan hiu macan.
Mengenai serangan hiu, kita sering mendengar bahwa penyebabnya adalah karena manusia bisa tampak seperti anjing laut, mangsa favorit mereka.
Namun, Eric Clua, ahli biologi kelautan dan dokter hewan yang berbasis di Polinesia Prancis, dan Carl Meyer, ahli biologi di University of Hawai'i, menerbitkan sebuah makalah di Jurnal Behaviour yang memberikan penjelasan alternatif mengenai alasan hiu menyerang manusia.
Baca juga: Serangan Hiu Paling Mematikan yang Pernah Tercatat
H. David Baldridge, penulis buku Shark Attack, adalah yang pertama kali mengungkapkan teori ilmiah tentang hiu yang salah mengira manusia sebagai anjing laut, yang dikenal sebagai teori identitas yang salah.
Dilansir dari Discover Magazine, Clua dan Meyer menentang teori Baldridge dengan bertumpu pada beberapa bukti yang berbeda.
Pertama, rangkaian indra yang digunakan hiu untuk melawan calon mangsanya. Clua mengatakan, kebanyakan penelitian tentang interaksi hiu dengan manusia sebagian besar berpusat pada indra penglihatan dan penciuman.
Menurutnya, ada dua hal lainnya yang penting, yakni suara dan mekanoresepsi, yang mengacu pada kemampuan hiu untuk merasakan gerakan di dalam air.
Baca juga: Seperti Apa Hiu Iblis, Spesies Baru yang Ditemukan di Laut Australia?
Clua pun sangat yakin bahwa kedua indra ini sebenarnya lebih penting daripada penglihatan dan penciuman.
Bukti lainnya, spesies hiu yang paling sering menggigit manusia tidak memakan anjing laut atau mamalia laut lainnya. Hiu blacktip, misalnya, menyebabkan lebih dari 15 persen dari semua gigitan hiu di seluruh dunia, dan kebanyakan dari hiu ini memakan ikan berukuran kecil atau sedang.
Mengenai topik visibilitas, teori Baldridge tampaknya mengatakan bahwa ada lebih banyak gigitan di air keruh daripada di kondisi jernih. Faktanya, sebagian besar serangan hiu terjadi di perairan jernih.
Kemudian, Clua dan Meyer juga mendukung teori alternatif ini berdasarkan karakteristik hiu yang disebut hipotesis eksplorasi mangsa.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa hiu memiliki ciri kepribadian individu, termasuk tingkat keberanian atau keingintahuan yang berbeda.
Baca juga: Kenapa Hiu Putih Besar Disebut Hiu Paling Berbahaya?
Hiu harus belajar sendiri tentang lingkungan mereka dan calon mangsanya. Hiu pun melakukan ini dengan menjelajah, yang seringkali dengan mengandalkan mulut mereka.
Sederhananya, hiu mungkin tidak mengira kita anjing laut. Hiu mungkin tidak tahu siapa kita dan yang paling berani dan paling ingin tahu terkadang menggigit manusia untuk mencari tahu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.