Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kecanduan pornografi mengacu pada kondisi ketika seseorang ketergantungan emosional pada pornografi sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan, dan kemampuannya untuk berfungsi.

Kecanduan pornografi masih menjadi isu yang kontroversial di kalangan para ahli, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya kecanduan pornografi itu tidak ada.

Meski demikian, dikutip dari Addiction Center, yang diketahui bahwa penyalahgunaan pornografi dapat mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan dan dapat menyebabkan kecanduan perilaku.

Tanda-tanda kecanduan pornografi

Sebagian besar ahli setuju bahwa jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda mungkin terlalu banyak menonton film porno.

Baca juga: Sains di Balik Kecanduan Pornografi

Dilansir dari WebMD, berikut adalah beberapa tanda kecanduan pornografi:

  1. Porno menjadi bagian penting dari hidup sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari 
  2. Mengabaikan perawatan pribadi.
  3. Kehilangan minat pada aktivitas lain
  4. Menjadi kurang tertarik pada pertemuan sosial
  5. Memengaruhi pekerjaan atau tugas sekolah
  6. Melihat atau menontonnya di tempat yang tidak pantas, seperti kantor atau sekolah
  7. Kehidupan seks mulai tidak memuaskan
  8. Tidak dapat berhenti melihat atau menonton film porno, bahkan saat mencobanya
  9. Tidak dapat berhenti menonton film porno, meskipun tidak terlalu menikmatinya

Perbedaan pendapat tentang kecanduan pornografi 

Saat ini, tidak semua penelitian mendukung anggapan bahwa pornografi itu adiktif. 

Dilansir dari Medical News Today, sebuah studi tahun 2014 menekankan bahwa banyak penelitian tentang kecanduan pornografi yang dirancang dengan buruk dan bias. 

Baca juga: Belajar dari Kasus Marshel dan Dea OnlyFans, Kenali 10 Gejala Kecanduan Pornografi

Para peneliti memperingatkan bahwa sedikit bukti yang mendukung hubungan kausal antara penggunaan pornografi dan efek berbahaya yang diklaimnya.

Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa di antara peserta yang melaporkan melihat rangsangan seksual visual yang berlebihan atau bermasalah, jalur kecanduan di otak justru tidak aktif.

Dalam kecanduan standar, otak menunjukkan peningkatan aktivitas saat terpapar zat adiktif, tetapi peserta yang bersangkutan justru menunjukkan penurunan aktivitas otak saat melihat rangsangan. Ini menunjukkan bahwa model kecanduan tipikal mungkin tidak berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com