Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2023, 10:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Berlian yang kira-kira berukuran seperseribu sentimeter kubik mengandung sekitar dua sextillion atom karbon.

Angka ini sesuai dengan jumlah butiran pasir di semua pantai dunia. Tidak ada bahan lain yang atom-atomnya terikat sedemikian dekat satu sama lain. Jadi bisa dibayangkan betapa padatnya zat ini.

Selain itu, karbon mengalami panas dan tekanan yang luar biasa untuk waktu yang sangat lama sebelum berubah menjadi berlian.

Karbon ini membutuhkan kedalaman sekitar 150 hingga 200 Km, jauh di dalam mantel bumi, untuk berubah menjadi batu berharga suatu hari nanti. Namun, “satu hari” itu bisa memakan waktu 1 hingga 3,3 miliar tahun.

Baca juga: Temuan Berlian di Mantel Bumi Ungkap Mineral Baru yang Belum Pernah Terlihat Sebelumnya

Panas dan tekanan yang ekstrem menyebabkan molekul-molekul berlian mengatur ulang diri menjadi susunan yang mencegahnya bergerak. Ini disebut ikatan kovalen.

Karena molekul-molekul ini dikemas sangat dekat satu sama lain, mereka dapat membentuk ikatan yang kuat, yang berkontribusi pada ketahanan berlian.

Selain itu, berlian adalah mineral alami yang hampir seluruhnya terdiri dari bentuk kristal dari unsur karbon. Ini memiliki struktur kubik per sistem isometrik.

Struktur kristal isometrik mengacu pada fakta bahwa atom karbon dalam berlian terhubung kira-kira dengan cara yang sama, terlepas dari arah mana kristal itu dilihat.

Ini alasan mengapa berlian sangat keras sehingga membuatnya banyak digunakan di berbagai sektor industri.

Baca juga: Mewah, Ilmuwan Bikin Perban Luka Bertabur Berlian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com