Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2023, 10:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berlian sering diasosiasikan dengan kemewahan karena keindahannya dan reputasinya sebagai perhiasaan termahal. Namun rupanya, batu mulia ini tidak melulu dilihat dari sisi estetikanya saja.

Batu mulia ini ternyata punya karakteristik yang salah satunya mengarah pada penggunaan di berbagai industri.

Berlian adalah salah satu zat terkeras di Bumi dan digunakan untuk berbagai tujuan di dunia modern.

Dari penggunaannya sebagai alat untuk menghilangkan katarak dari mata manusia hingga penggunaannya oleh ahli kecantikan untuk memberi Anda kulit bebas kerut, berlian melakukan semuanya.

Manfaat berlian tak hanya sebagai perhiasan, namun batu ini juga digunakan dalam industri otomotif untuk memoles kaca dan mempertajam mata bor.

Baca juga: Temuan Berlian Heksagonal Misterius, Berasal dari Planet Lain

Untuk mengetahui seberapa keras berlian dan dibandingkan mineral lainnya, pada tahun 1812, ahli geologi dan ahli mineral Jerman Friedrich Mohs mengembangkan skala Mohs untuk mengukur tingkat kerapuhan mineral.

Dalam penelitian itu, ditemukan bahwa berlian merupakan bahan alami yang telah terbukti memiliki tingkat kekerasan paling tinggi. Pada skala Mohs, berlian mendapat nilai sempurna 10 dari 10.

Karena kekerasannya yang luar biasa inilah, hanya berlian lain yang jadi satu-satunya benda yang mampu menggores berlian.

Berlian sangat keras

Dikutip dari Science ABC, Jumat (19/5/2023) alasan utama mengapa berlian sangat keras adalah kepadatan karbon di dalam berlian.

Berlian memiliki berat jenis yang sangat tinggi yaitu kerapatan 1,76 × 10 (pangkat 23) nomor atom per satuan volume pada suhu normal.

Baca juga: Berlian Hitam dari Luar Angkasa Ini Akan Dilelang, Berlian Apa Itu?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com