Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Mendapatkan Racun Kalajengking untuk Penelitian?

Kompas.com - 07/02/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Di luar isu kesejahteraan hewan, menjaga kalajengking tetap hidup dan sehat memiliki banyak manfaat potensial untuk penelitian.

Sebab hal ini akan memungkinkan ilmuwan untuk melihat kualitas racun kalajengking selama beberapa hari.

Suatu hari nanti, ini bisa mengungkapkan pengaruh makanan, musim, dan faktor lain pada komposisi racun yang tidak hanya akan memberikan wawasan baru mengenai kalajengking, tetapi juga dapat berimplikasi pada kegunaan yang lain.

Selanjutnya mengenai bagaimana racun kalajengking berperan terhadap ilmu pengetahuan ini, yakni misalnya terkait peneliti yang berhasil mengisolasi dua senyawa baru dalam racun kalajengking.

Dua senyawa itu dikutip dari Scientific American yang berpotensi untuk mengobati infeksi staph dan tuberkulosis yang resisten terhadap obat.

Baca juga: Racun Kalajengking Jadi Cairan Termahal di Dunia, Apa Fungsinya?

Infeksi bakteri Staph sendiri merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus sp. Bila tak mendapat penanganan serius bisa menjadi penyakit yang mematikan.

Sedangkan TB atau tuberkulosis merupakan penyakit menular paling mematikan yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit TB dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.

Bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas, TB dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian.

Namun, senyawa itu masih perlu diuji lagi termasuk bagaimana cara mensitesisnya pada skala yang diperlukan untuk pengujian pada manusia.

Baca juga: Berusia 430 Juta Tahun, Ini Kalajengking Tertua yang Pernah Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com