Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2023, 15:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Piramida Mesir kuno telah berdiri selama ribuan tahun dan merupakan salah satu monumen abadi di dunia. Namun selama ribuan tahun juga, piramada telah berubah bentuknya.

Sebagian besar karena pekerja konstruksi menggunakan kembali material dari piramida dan juga lantaran penjarahan yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Apakah Piramida Mesir Selalu Berisi Harta Berharga?

Jadi seperti apa sih sebenarnya bentuk piramida Mesir saat pertama kali dibangun?

Mengutip Live Science, Senin (6/2/2023) ketika piramida Mesir kuno didirikan, baik di Giza maupun di tempat lain, mereka tidak terlihat berwarna cokelat pasir seperti yang sering terlihat saat ini.

Sebaliknya, mereka ditutupi lapisan batuan sedimen yang mengilap.

"Semua piramida dilapisi dengan batu kapur putih halus," kata Mohamed Megahed, asisten profesor di Czech Institute of Egyptology di Universitas Charles di Praha.

Baca juga: Bagaimana Orang Mesir Kuno Memindahkan Batu untuk Membangun Piramida?

Lapisan batu kapur tersebut akan memberi piramida lapisan halus yang bersinar putih terang di bawah matahari Mesir.

Menurut Museum Nasional Skotlandia, Piramida Agung Giza menggunakan sekitar 5,5 juta metrik ton batu kapur selama pembangunannya.

Sementara Piramida Besar yang juga disebut Piramida Khufu yang dibuat di masa pemerintahan Firaun Khufu (sekitar 2551 SM hingga 2528 SM) adalah piramida terbesar dan tertua dari semua piramida yang berdiri di Giza.

Tetapi batu lapisannya kemudian digunakan kembali untuk pekerjaan bangunan lain di bawah penguasa Mesir.

Ada bukti pula bahwa batu lapisan piramida mulai dilucuti di bawah pemerintahan Tutankhamun (sekitar 1336 SM hingga 1327 SM), dan ini berlanjut hingga abad ke-12 M. Gempa bumi pada tahun 1303 M juga akan melonggarkan beberapa batu lapisan tersebut.

"Saat ini, piramida Giza masih mempertahankan beberapa selubung batu kapur aslinya, meskipun terlihat sedikit lebih lapuk daripada zaman kuno. Anda bisa melihatnya di puncak Piramida Khafre di Giza," kata Megahed.

Lalu di puncak piramida, awalnya diletakkan batu penjuru yang disebut dengan pyramidion. Batu itu ditutupi dengan elektrum yang merupakan campuran emas dan perak. Pyramidion akan tampak seperti permata runcing di ujung piramida.

Sebagian besar pyramidion telah hilang dari waktu ke waktu, tetapi ada beberapa yang masih bisa diselamatkan dan disimpan di museum. Itu mengungkapkan bahwa pyramidion diukir dengan citra religius.

Baca juga: Sejarah Piramida Mesir, Siapa yang Membangunnya?

Seperti misalnya yang disimpan di British Museum. Pyramidion yang disimpan di sana dilapisi hieroglif dari Abydos, sebuah situs arkeologi di Mesir yang menggambarkan orang mati yang menyembah dewa Mesir kuno Osiris dan menjalani mumifikasi dari Anubis berkepala serigala.

Dengan penggambaran kemegahan di masa lalu dan membandingkannya dengan bentuk piramida saat ini, Yukinori Kawae, seorang arkelog di Institut Riset Lanjutan Universitas Nagoya di Jepang menyebutnya seperti melihat luka yang terbuka.

Meski begitu, kerusakan tersebut malah justru membuat peneliti mengintip ke dalam piramida.

"Ini juga area penting bagi para arkeolog karena kita bisa melihat struktur internal piramida," tambah Kawae.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com