Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Manusia Bisa Dihidupkan Lagi Setelah Dibekukan?

Kompas.com - 18/01/2023, 09:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Es yang mengembang dalam volume dan membentuk kisi-kisi kristal memberikan tekanan pada dinding sel dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan sel dan jaringan retak dan terbuka.

Jika tujuan akhir cryonics adalah mengembalikan tubuh ke kondisi hidup sehat di masa mendatang, tubuh manusia yang penuh dengan sel yang pecah tak akan banyak membantu. Di sinilah proses yang dikenal sebagai 'vitrifikasi' dilakukan.

Vitrifikasi adalah proses mengubah suatu zat menjadi kaca, padatan amorf non-kristal. Prosesnya dilakukan dengan memasukkan bahan kimia anti beku yang dikenal sebagai krioprotektan ke dalam aliran darah.

Gliserol dan dimentil sulfoksida (DMSO) adalah krioprotektan umum yang digunakan sebelum memulai proses pembekuan.

Baca juga: Apakah Mungkin Gravitasi Bumi Bisa Menghancurkan Bulan?

Tak ada pembentukan es berarti tak ada kerusakan struktural pada sel-sel tubuh. Tetapi dengan meningkatknya konsentrasi krioproktetan dalam tubuh kemungkinan toksisitas juga meningkat.

Setelah itu tubuh akan diturunkan ke dalam tangki kriopreservasi yang akan menjadi rumah dan menjaga tubuh tetap pada suhu -196 derajat Celsius. Dengan bantuan nitroggen cair, tangki tersebut akan melindungi tubuh dari kerusakan apa pun selama ribuan tahun.

Pertanyaannya akankah metode pembekuan ini berhasil dan mampu membangkitkan kembali orang yang sudah menjalani cryonics?

Tak ada yang bisa benar-benar mengetahuinya. Ada kemungkinan bahwa orang yang dibekukan dapat hidup kembali setelah dibekukan tetapi bisa juga cryonics hanyalah gagasan yang fantastis.

Sains mungkin tak akan pernah bisa sepenuhnya menghidupkan kembali tubuh manusia yang telah dibekukan.

Baca juga: Apakah Hewan Bisa Memprediksi Cuaca?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com