Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/12/2022, 08:02 WIB


KOMPAS.com - Awal Covid-19 merebak, kita tahu bahwa kehilangan penciuman menjadi salah satu gejala umum penyakit ini. Selama tiga tahun dunia menghadapi Covid-19, ternyata hilangnya penciuman juga dialami pasien long Covid dalam waktu yang cukup lama.

Kendati sudah sembuh, tetapi gejala-gejala Covid-19 masih dirasakan, seperti hidung tidak bisa mengenali bau.

Seperti dikutip dari Medical Xpress, Jumat (23/12/2022), sejumlah ilmuwan telah menemukan alasan utama mengapa hilangnya penciuman terjadi pada pasien long Covid.

Menurut mereka, alasannya adalah beberapa orang gagal memulihkan indera penciuman mereka setelah Covid-19 menyerang sistem kekebalan pada sel saraf penciuman.

Baca juga: Mengapa Kekebalan Anak terhadap Covid-19 Lebih Baik? Studi Jelaskan

Selain itu, tim yang dipimpin peneliti di Duke Health melaporkan alasan pasien long Covid mengalami hal itu juga disebabkan oleh penurunan jumlah sel saraf penciuman tersebut.

Temuan penyebab hilangnya penciuman pada pasien long Covid ini telah dipublikasikan di jurnal daring, Science Translational Medicine pada 21 Desember lalu.

Studi tersebut pun memberikan wawasan penting tentang masalah yang diidap jutaan orang yang belum sepenuhnya memulihkan indera penciuman setelah terinfeksi Covid-19.

Para peneliti juga mengatakan bahwa studi mereka juga menyoroti kemungkinan penyebab yang mendasari gejala long Covid, yang mungkin dipicu oleh mekanisme biologis serupa.

Kendati banyak orang yang dapat memulihkan indera penciuman setelah infeksi Covid-19 dalam satu hingga dua minggu, namun kehilangan penciuman pada sekelompok pasien yang mengalami long Covid juga perlu dipelajari lebih dalam.

Baca juga: Mengapa Pasien Covid-19 Tanpa Gejala dan Bergejala Ringan Tidak Perlu Rawat Inap di Rumah Sakit?

Ilustrasi mengalami long covid atau post-covid syndrome. Varian Omicron beri kekhawatiran baru bagi penyintas Covid-19, terutama mereka yang masih memiliki gejala Long Covid.
UNSPLASH/ENGIN AKYURT Ilustrasi mengalami long covid atau post-covid syndrome. Varian Omicron beri kekhawatiran baru bagi penyintas Covid-19, terutama mereka yang masih memiliki gejala Long Covid.

"Salah satu gejala pertama yang biasanya dikaitkan dengan infeksi Covid-19 adalah hilangnya penciuman," kata penulis senior Bradley Goldstein, M.D., Ph.D., profesor di Duke Department of Head and Neck Surgery and Communication Sciencesand the Department of Neurobiology.

Studi ini dilakukan para peneliti Duke, Harvard dan University of California-San Diego, dengan cara menganalisis sampel epitel penciuman yang dikumpulkan dari 24 biopsi, termasuk pada sembilan pasien yang kehilangan penciuman dalam jangka panjang setelah terinfeksi Covid-19.

Pendekatan studi berbasis biopsi ini mengungkapkan infiltrasi luas dari sel T yang terlibat dalam respons inflamasi pada epitel olfaktorius, yakni jaringan di hidung tempat sel saraf penciuman berada.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa jumlah neuron sensorik penciuman berkurang, yang kemungkinan disebabkan oleh kerusakan jaringan halus akibat peradangan yang sedang berlangsung.

Baca juga: Mengapa Australia Terpaksa Hentikan Pengembangan Vaksin Covid-19?

"Temuan ini mengejutkan. Ini hampir menyerupai semacam proses autoimun di hidung," kata Goldstein.

Dalam penelitian ini, ia juga mempelajari bagian mana yang rusak dan jenis sel apa yang terlibat adalah langkah penting untuk mulai merancang bentuk perawatan yang dapat dilakukan pada mereka yang mengalami kehilangan bau akibat infeksi Covid-19.

"Kami berharap bahwa memodulasi respons imun abnormal atau proses perbaikan di dalam hidung pasien ini dapat membantu setidaknya mengembalikan sebagian indera penciuman," kata Goldstein.

Temuan dari studi yang mereka lakukan ini diklaim dapat menginformasikan penelitian tambahan tentang gejala long Covid lainnya yang mungkin mengalami proses peradangan serupa.

Baca juga: Mengapa Covid-19 Lebih Mematikan pada Orang yang Obesitas?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kenapa Orang Sangat Senang Bergosip?

Kenapa Orang Sangat Senang Bergosip?

Oh Begitu
6 Manfaat Telur Rebus untuk Kesehatan dan Kandungan Gizinya

6 Manfaat Telur Rebus untuk Kesehatan dan Kandungan Gizinya

Oh Begitu
Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Oh Begitu
Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Fenomena
Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Oh Begitu
Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Oh Begitu
Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Oh Begitu
Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Oh Begitu
Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Oh Begitu
Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Oh Begitu
Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Oh Begitu
Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Kita
Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+