Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maia Estianty 2 Kali Positif Covid-19, Mengapa bisa Tertular Lagi?

Kompas.com - 14/04/2021, 16:02 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Maia Estianty mengungkapkan bahwa dia kembali positif Covid-19 untuk yang kedua kalinya. Hal itu diungkapkan Maia dalam video yang di unggah di kanal YouTube Maia AL ELDUL TV, Jumat (9/4/2021).

Sebelumnya, Maia Estianty positif Covid-19 pada 20 Desember 2020 dan mengaku sembuh hanya dalam 3 hari.

Namun kali ini, Maia menemukan adanya gejala ringan yang ia rasakan daripada kejadian sebelumnya yang tanpa gejala.

Gejala Covid-19 yang dirasakan Maia pada infeksi keduanya di antaranya rasa gatal di tenggorokan dan ruam merah pada area wajahnya.

Menurut Maia, infeksi virus corona yang kedua diperolehnya saat memeluk orang yang positif Covid-19, sehingga ia kembali tertular penyakit ini.

Baca juga: Positif Covid-19 dengan Autoimun seperti Ashanty, Begini Prosedur Pengobatannya

 

Lantas, mengapa penyintas Covid-19 seperti Maia Estianty bisa tertular virus corona lagi?

Penyebab infeksi ulang Covid-19

Fenomena infeksi Covid-19 berulang ini disebut dengan reinfeksi. Reinfeksi memang bisa saja terjadi bahkan sudah ada banyak kasus yang dilaporkan terjadi.

Hal ini bisa terjadi karena virus corona ini memang bisa berubah dan kemudian berpengaruh pada gen dari virus yang akan menyerang sel tubuh.

Perubahan sel itulah yang membuat virus bisa menghindari antibodi, sehingga seseorang bisa terkena infeksi berulang terutama individu dengan respons kekebalan lemah.

Baca juga: Tes PCR Tunjukkan Masih Positif Covid-19 Setelah Sembuh, Kok Bisa?

 

Menurut Ahli Biologi Molekuler, Ahmad Utomo, jumlah antibodi yang dimiliki penyintas Covid-19 sebenarnya bergantung pada tingkat keparahan gejala.

"Semakin berat gejala yang dialami ketika terkena infeksi, maka antibodi yang terbentuk pun akan semakin banyak. Sebaliknya, semakin ringan gejalanya kemungkinan antibodi yang terbentuk akan jauh lebih sedikit dibandign pasien dengan gejala berat," ungkap Ahmad ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

Hal ini juga berkaitan dengan durasi. Semakin lama durasi ia terpapar virus Covid-19, maka antibodi yang terbentuk juga akan banyak, demikian pula sebaliknya.

Namun pada orang yang kembali positif Covid-19 seperti Maia Estianty, Ahmad mengatakan bahwa antibodi yang terbentuk bisa berbeda, tergantung kemampuan masing-masing individu dalam merespons kekebalan tubuh tersebut.

Baca juga: Presiden Donald Trump Positif Covid-19, Kenali Orang dengan Risiko Tinggi Terpapar Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com