Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positif Covid-19 dan Punya Riwayat Autoimun seperti Ashanty, Benarkah Efeknya Lebih Parah?

Kompas.com - 18/02/2021, 08:25 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Penyanyi Ashanty dan ketiga anaknya yakni Aurel Hermansyah, Azriel Hermansyah, dan Arsy Hermansyah dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (15/2/2021).

Ashanty dan anak-anaknya dinyatakan positif setelah melakukan tes PCR pada Minggu (14/2/2021) malam.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Ashanty sempat datang ke rumah sakit pada Selasa (16/2/2021) untuk memeriksakan paru-parunya.

Sebelumnya pada 2019, Ashanty telah didiagnosis mengidap autoimun, yaitu sekumpulan penyakit di mana kekebalan tubuh seorang menyerang sel tubuh yang sehat.

Baca juga: Pembuluh Darah Ashanty Meradang karena Autoimun, Apa Itu?

Dijelaskan dr. Hendra Gunawan, dr., Sp.PD, penyakit ini merupakan penyakit kronis eksaserbatif, artinya ada suatu saat pasien dalam fase remisi (aktivitas penyakit rendah) dan sebaliknya ada suatu saat pasien dalam fase flare up (aktivitas penyakit tinggi).

Istilah autoimun saat ini umumnya mengacu pada penyakit tertentu, seperti Lupus eritematosus sistemik dan artritis reumatoid. Namun sebenarnya, batasan penyakit autoimun tidak hanya dua penyakit tersebut.

Lalu, benarkah pengidap autoimun lebih berisiko terinfeksi Covid-19?

Hingga saat ini, studi terdahulu menyatakan bahwa pasien autoimun dengan aktivitas penyakit yang tinggi, lebih berisiko mengalami infeksi apapun, termasuk infeksi virus.

“Namun, sampai sekarang memang masih belum ada bukti yang menunjukkan adanya peningkatan risiko infeksi Covid-19 pada pasien dengan autoimun,” ujar dokter yang berpraktik di Primaya Evasari Hospital saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Senada dengan hal itu, panduan dari IRA (Indonesian Rheumatology Association) juga menyebutkan, pasien autoimun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit infeksi.

Hal ini karena umumnya pasien autoimun memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah, yang disebabkan oleh obat-obatan yang bersifat immunosuppresant atau menurunkan kekebalan tubuh.

Obat-obatan tersebut digunakan untuk mengontrol penyakit autoimun.

Baca juga: Kasus Penyakit Autoimun Meningkat Drastis, Apa Pemicunya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com