Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maia Estianty 2 Kali Positif Covid-19, Mengapa bisa Tertular Lagi?

KOMPAS.com- Maia Estianty mengungkapkan bahwa dia kembali positif Covid-19 untuk yang kedua kalinya. Hal itu diungkapkan Maia dalam video yang di unggah di kanal YouTube Maia AL ELDUL TV, Jumat (9/4/2021).

Sebelumnya, Maia Estianty positif Covid-19 pada 20 Desember 2020 dan mengaku sembuh hanya dalam 3 hari.

Namun kali ini, Maia menemukan adanya gejala ringan yang ia rasakan daripada kejadian sebelumnya yang tanpa gejala.

Gejala Covid-19 yang dirasakan Maia pada infeksi keduanya di antaranya rasa gatal di tenggorokan dan ruam merah pada area wajahnya.

Menurut Maia, infeksi virus corona yang kedua diperolehnya saat memeluk orang yang positif Covid-19, sehingga ia kembali tertular penyakit ini.

Lantas, mengapa penyintas Covid-19 seperti Maia Estianty bisa tertular virus corona lagi?

Penyebab infeksi ulang Covid-19

Fenomena infeksi Covid-19 berulang ini disebut dengan reinfeksi. Reinfeksi memang bisa saja terjadi bahkan sudah ada banyak kasus yang dilaporkan terjadi.

Hal ini bisa terjadi karena virus corona ini memang bisa berubah dan kemudian berpengaruh pada gen dari virus yang akan menyerang sel tubuh.

Perubahan sel itulah yang membuat virus bisa menghindari antibodi, sehingga seseorang bisa terkena infeksi berulang terutama individu dengan respons kekebalan lemah.

Menurut Ahli Biologi Molekuler, Ahmad Utomo, jumlah antibodi yang dimiliki penyintas Covid-19 sebenarnya bergantung pada tingkat keparahan gejala.

"Semakin berat gejala yang dialami ketika terkena infeksi, maka antibodi yang terbentuk pun akan semakin banyak. Sebaliknya, semakin ringan gejalanya kemungkinan antibodi yang terbentuk akan jauh lebih sedikit dibandign pasien dengan gejala berat," ungkap Ahmad ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (14/4/2021).

Hal ini juga berkaitan dengan durasi. Semakin lama durasi ia terpapar virus Covid-19, maka antibodi yang terbentuk juga akan banyak, demikian pula sebaliknya.

Namun pada orang yang kembali positif Covid-19 seperti Maia Estianty, Ahmad mengatakan bahwa antibodi yang terbentuk bisa berbeda, tergantung kemampuan masing-masing individu dalam merespons kekebalan tubuh tersebut.

Individu yang sudah terpapar Covid-19 sebelumnya, cenderung tidak separah infeksi sebelumnya. Ini dikarenakan tubuh sudah tahu bagaimana merespons virus tersebut.

Tips penyintas Covid-19 tidak mengalami reinfeksi

Jadi, berapa lama kekebalan tubuh terhadap Covid-19 dapat bertahan?

Umumnya, respons antibodi tiap orang berbeda-beda. Tingkat antibodi setiap individu tidak bisa memprediksi apakah seseorang bisa terkena infeksi berulang atau tidak.

Ahmad mengungkapkan, bila seseorang terkena virus corona penyebab Covid-19 dengan gejala tinggi dan menciptakan antibodi yang banyak, maka durasi lama kekebalan tubuh dapat bertahan bisa sampai enam bulan lamanya.

Perlu diketahui, tubuh manusia akan menghasilkan antibodi dalam waktu 1-2 minggu. Kemudian sel tubuh akan melawan virus tersebut dan menyimpannya pada sel memori agar mencegah terjadinya infeksi berulang.

Fenomena reinfeksi atau infeksi ulang Covid-19 yang dialami oleh Maia membuat kita menjadi sadar bahwa bukan berarti ketika sudah terinfeksi tidak lagi berisiko mendapati infeksi berulang.

"Maka dari itu, meskipun sudah sempat terinfeksi virus corona tersebut, kita harus tetap patuh pada prokes (protokol kesehatan) dan tetap menjalani pola hidup sehat agar imunitas meningkat," kata Ahmad.

Untuk mencegah reinfeksi atau infeksi ulang Covid-19 seperti yang dialami Maia Estianty, imunitas tubuh dapat ditingkatkan melalui pola hidup sehat yaitu makan makanan yang bergizi, perbanyak buah dan sayur, sinar matahari dan tak lupa lakukan olahraga.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/14/160200123/maia-estianty-2-kali-positif-covid-19-mengapa-bisa-tertular-lagi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke