Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit Siklon Tropis 94W Terdeteksi, BMKG Minta Jangan Anggap Sepele

Kompas.com - 14/04/2021, 10:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta selama sepekan ke depan agar masyarakat dan nelayan waspada terhadap munculnya bibit siklon tropis 94W.

“Dari perhitungan kami, potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam beberapa hari ke depan sangat tinggi," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Selasa (13/4).

Berdasarkan citra satelit Himawari-8, diketahui bibit siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dengan tekanan dipusatnya mencapai 1006 mb. 

Bibit siklon tropis 94W ini terpantau mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua, Senin (12/4/2021).

Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 94W, Apa Dampak Cuaca di Indonesia?

Dwikorita mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan lain-lain.

Selain itu juga dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu kedepan.

“Khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan perlu meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan  aktivitas pelayaran karena adanya ancaman gelombang tinggi akibat siklon yang mencapai 4 - 6 meter. Kami mohon tidak menganggap sepele adanya bibit siklon ini,” tegasnya.

Daftar wilayah berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94W

Berikut daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem dari adanya bibit siklon tropis 94W ini:

  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua

Selain itu, ada pula wilayah dengan level waspada untuk potensi banjir bandang pada dua hari ke depan, yakni Sulawesi Utara dan Maluku Utara.

Daftar wilayah terdampak gelombang tinggi

Tidak hanya cuaca ekstrem saja, gelombang tinggi kisaran 1.25 hingga 6.0 meter juga berpeluang terjadi di wilayah berikut.

  • Laut Sulawesi bagian tengah dan timur
  • Perairan utara Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud
  • Laut Maluku
  • Perairan utara dan timur Halmahera
  • Laut Halmahera
  • Samudera Pasifik utara Halmahera
  • Perairan Raja Ampat hingga Sorong
  • Perairan Manokwari
  • Perairan Biak
  • Teluk Cendrawasih
  • Perairan Jayapura hingga Sarmi
  • Samudera Pasifik utara Papua Barat
  • Samudera Pasifik utara Papua

Baca juga: Siklon Tropis Adalah: Pengertian, Proses, Ukuran dan Daerah Pertumbuhan

Pengertian siklon tropis

Siklon tropis adalah sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum, setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone" jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik.

Sehingga, berdasarkan keterangan resmi BMKG melalui laman meteo bmkg, disebutkan bahwa siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar.

Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com