Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2022, 13:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber WHO,FDA

KOMPAS.com - Amoxicillin adalah antibiotik golongan penisilin yang diresepkan untuk infeksi bakteri, termasuk infeksi telinga, hidung dan tenggorokan, serta infeksi saluran kemih (ISK).

Ketika diresepkan amoxicillin, biasanya dokter tidak hanya menganjurkan dosis dan jangka waktu, tetapi juga akan berpesan untuk menghabiskannya. Mengapa demikian?

Tujuan utama dari menghabiskan amoxicillin dan antibiotik lainnya adalah untuk menghindari resistensi antibiotik.

Resistensi antibiotik adalah salah satu ancaman kesehatan global terbesar saat ini.

Baca juga: Berapa Dosis Antibiotik Amoxicillin untuk Sakit Gigi?

Dilansir dari situs resmi WHO, resistensi antibiotik bisa memengaruhi siapapun, usia apapun, dari negara mana pun. Meski bisa terjadi secara alamiah, penyalahgunaan antibiotik pada manusia dan hewan mempercepat terjadinya resistensi antibiotik.

Pada saat ini, ada semakin infeksi yang menjadi semakin sulit untuk diobati dengan antibiotik karena resistensi antibiotik. Penyakit-penyakit ini antara lain pneumonia, tuberkulosis, gonore dan salmonellosis.

Ketika antibiotik tidak lagi bekerja melawan penyakit-penyakit tersebut, yang terjadi adalah:

  • durasi sakit yang lebih lama
  • lebih banyak komplikasi penyakit
  • lebih banyak kunjungan ke dokter
  • dibutuhkan obat yang lebih kuat dan mahal
  • lebih banyak kematian akibat infeksi bakteri

Baca juga: Berapa Dosis Amoxicillin untuk Dewasa dan Anak-anak?

Mengapa menghentikan amoxicillin sebelum waktunya menyebabkan resistensi antibiotik?

AmoxicillinShutterstock Amoxicillin

Meminum antibiotik, termasuk amoxicillin, tidak boleh sembarangan dan harus mengikuti anjuran dokter, baik dosis maupun jangka waktunya.

Pasalnya, menghentikan antibiotik sebelum anjuran dokter, meski Anda sudah merasa lebih baik, bisa menyebabkan resistensi antibiotik.

Hal ini karena, merasa lebih baik atau penurunan gejala tidak selalu berarti infeksinya telah hilang.

Baca juga: Amoxicillin Obat Apa? Manfaat, Dosis dan Efek Sampingnya

Dilansir dari situs resmi Mount Stuart Hospital, The British Society of Antimicrobial Chemotherapy menyebut bahwa "merasa lebih baik" terlalu subjektif dan berisiko menyebabkan kegagalan pengobatan atau kekambuhan kembali.

Jika kambuh kembali, bakteri yang tersisa di tubuh Anda mungkin akan menjadi resisten terhadap antibiotik yang telah diresepkan dan Anda berpotensi membutuhkan obat yang lebih kuat dan lebih mahal.

Cara menghindari resistensi antibiotik

Ilustrasi antibiotik yang bisa menjadi penyebab kekurangan biotin atau vitamin B7.SHUTTERSTOCK/ESB Professional Ilustrasi antibiotik yang bisa menjadi penyebab kekurangan biotin atau vitamin B7.

Dilansir dari situs resmi FDA, ada empat hal yang harus dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan antibiotik dan resistensi antibiotik.

Baca juga: 7 Hal yang Harus Ditanyakan ke Dokter Sebelum Minum Amoxicillin

Keempat hal itu adalah:

1. Minum antibiotik sesuai resep dan anjuran dokter,
2. Jangan melewatkan dosis yang telah dianjurkan,
3. Jangan menyimpan antibiotik untuk lain kali, dan
4. Jangan meminum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com