KOMPAS.com - Pruritus adalah istilah medis untuk rasa gatal. Kondisi tersebut membuat orang yang mengalaminya merasa perlu menggaruk kulit untuk mendapatkan kelegaan.
Kondisi yang sering menyerang orang lanjut usia (lansia) ini bisa sangat mengganggu dan menyakitkan, apalagi dari satu area tubuh bisa menyebar ke beberapa area lainnya.
Pruritus bisa menjadi gejala dari kondisi yang mendasarinya. Ada banyak kemungkinan penyebab pruritus, yang paling umum adalah kontak dengan alergen, kulit kering, kehamilan, dan reaksi tubuh Anda terhadap obat.
Baca juga: Apa Itu Pruritus, Kondisi Kulit yang Sering Dialami Lansia?
Beberapa orang lebih berisiko mengalami pruritus, jika berusia 65 tahun atau lebih, memiliki alergi, memiliki kondisi yang mendasari seperti eksim, psoriasis atau diabetes, sedang hamil, atau sedang menjalani dialisis.
Gejala utama pruritus adalah gatal, dan ketika Anda menggaruknya, rasa gatal tidak selalu hilang. Melansir Cleveland Clinic, selain gatal, bisa muncul beberapa gejala berikut:
- Kulit kering atau pecah-pecah
- Tanda gores (ekskoriasi)
- Bagian kulit yang tebal dan kasar (lichenifikasi)
- Nyeri lokal di lokasi kulit gatal
- Kulit pecah dan berdarah
- Kulit yang rusak mengeluarkan cairan kuning hingga putih, tidak sembuh-sembuh, atau teksturnya bersisik atau berkerak (infeksi).
Gejala tambahan pruritus meliputi:
- Perubahan warna kulit yang lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya
- Ruam terbentuk pada kulit Anda yang meninggi atau bengkak (peradangan)
- Benjolan kecil seperti jerawat di kulit (papula)