Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2022, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Terapi oksigen mungkin dibutuhkan oleh orang dengan gangguan pernapasan yang tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup secara alami.

Setelah menerima terapi oksigen, pasien biasanya mengalami peningkatan tingkat energi dan kualitas tidur, serta kualitas hidup yang lebih baik.

Apa saja jenis-jenis terapi oksigen?

Terdapat beberapa jenis terapi oksigen yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi pasien. Berikut adalah jenis-jenis terapi oksigen menurut Healthline:

1. Gas oksigen

Gas oksigen dapat disimpan dalam tangki portabel. Ini disebut sistem gas terkompresi. 

Konsentrator stasioner yang lebih besar digunakan di dalam rumah dan tangki oksigen yang lebih kecil dapat dibawa untuk digunakan di luar rumah. 

Baca juga: Kapan Oksigen Ditemukan?

Tangki yang lebih kecil dapat digunakan bersama dengan perangkat penghemat oksigen sehingga pasokan oksigen bertahan lebih lama. 

2. Oksigen cair

Oksigen cair juga dapat disimpan dalam tangki portabel. Oksigen cair lebih terkonsentrasi sehingga lebih banyak oksigen dapat masuk ke dalam tangki yang lebih kecil. 

Jenis ini berguna untuk orang yang sangat aktif, tetapi akan menguap jika tidak digunakan tepat waktu.

3. Konsentrator oksigen

Konsentrator oksigen kurang portabel dibandingkan opsi lainnya. Sebuah konsentrator oksigen adalah perangkat yang mengambil oksigen dari ruangan, berkonsentrasi untuk penggunaan terapeutik, dan menghilangkan gas alami lainnya. 

Manfaat konsentrator adalah harganya lebih murah dan tidak perlu diisi seperti tangki. 

Baca juga: Siapa Penemu Oksigen?

4. Terapi oksigen hiperbarik

Terapi oksigen hiperbarik tidak seperti metode terapi oksigen lainnya. 

Dengan terapi oksigen ini, pasien akan menghirup oksigen murni di ruangan atau ruang bertekanan.

Dalam ruang hiperbarik, tekanan udara meningkat menjadi tiga atau empat kali tingkat tekanan udara normal. Ini meningkatkan jumlah oksigen yang dikirim ke jaringan tubuh. 

Jenis terapi oksigen ini sering digunakan untuk mengobati luka, infeksi serius, atau gelembung udara di pembuluh darah.

Terapi hiperbarik harus dilakukan dengan hati-hati agar kadar oksigen dalam darah tidak menjadi terlalu tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com