Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Gejala Hipertiroid, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Kompas.com - 02/09/2022, 08:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hipertiroid adalah penyakit yang disebabkan karena kelenjar tiroid terlalu aktif, dan menghasilkan banyak hormon tiroksin.

Kelenjar tiroid berfungsi mengendalikan proses metabolisme, termasuk pengaturan suhu tubuh hingga denyut jantung.

Jika kadar hormon tiroksin terlalu tinggi, maka tentunya dapat mengganggu kesehatan seseorang.

Oleh sebab itu, mereka yang mengalami tanda dan gejala hipertiroid, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan. Sehingga dokter nantinya dapat menilai kondisi, dan merekomendasikan perawatan yang sesuai.

Baca juga: Penyakit Hipertiroid, Penyebab, Gejala, dan Faktor Risikonya

Adapun beberapa gejala hipertiroid terkadang mirip dengan masalah kesehatan lainnya.

Kendati begitu, ada sejumlah gejala dan tanda yang bisa mengindikasikan gangguan pada kelenjar tiroid di antaranya:

  • Berat badan turun walaupun tidak sedang dalam program diet
  • Detak jantung cepat, biasanya lebih dari 100 kali per menit Jantung sering berdebar-debar
  • Nafsu makan meningkat
  • Gampang gugup, cemas, dan mudah tersinggung
  • Tangan sering gemetaran
  • Telapak tangan kerap berkeringat
  • Siklus haid tidak teratur
  • Peka terhadap panas
  • Sering buang air besar
  • Kelenjar tiroid di leher bengkak
  • Badan lemas
  • Susah tidur
  • Rambut rontok atau mudah patah

Seperti dikutip dari Cleveland Clinic, Selasa (19/10/2021) apabila Anda merasakan gejala hipertiroid seperti yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter.

Pasalnya, masalah pada kesehatan ini bisa berdampak serius jika diabaikan. Bahkan, komplikasi serius juga bisa terjadi misalnya gangguan penglihatan, osteoporosis, aritmia jantung, badai tiroid, serta komplikasi pada kehamilan.

Baca juga: 6 Penyakit Kelenjar Tiroid yang Paling Umum

Ilustrasi tiroidFreepik Ilustrasi tiroid

Diagnosis hipertiroid

Selanjutnya, dokter mungkin akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk diagnosis hipertiroid, antara lain:

  • Pemeriksaan fisik di leher untuk melihat apakah tiroid lebih besar dari biasanya
  • Tes darah untuk mencari kadar hormon tiroid yang tinggi dalam tubuh
  • Tes pencitraan untuk melihat tiroid
  • Pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis hipertiroid

Selain itu, mereka juga dapat memeriksa hal-hal berikut selama pemeriksaan fisik dilakukan:

  • Merasakan tiroid melalui bagian luar leher untuk memeriksa apakah itu membesar, bergelombang atau lunak.
  • Memeriksa mata untuk pembengkakan, kemerahan, tonjolan, dan tanda-tanda penyakit mata graves lainnya
  • Menggunakan stetoskop untuk mendengarkan detak jantung Anda yang cepat dan/atau tidak teratur
  • Meminta Anda merentangkan tangan untuk melihat apakah Anda mengalami getaran. Mereka mungkin juga mencari perubahan pada kuku
  • Memeriksa kulit untuk melihat apakah suhunya hangat dan lembap.

Baca juga: Bisa Dilakukan di Rumah, Begini Cara Deteksi Awal Kanker Tiroid

Untuk diketahui, hipertiroid bisa disembuhka,n dengan catatan pasien melakukan perawatan dengan rutin. Beberapa pilihan pengobatan hipertiroid yang mungkin diberikan oleh dokter ialah:

1. Terapi dengan obat anti tiroid methimazole (Tapazole) atau propylthiouracil (PTU), untuk memblokir kemampuan tiroid memproduksi hormon secara berlebihan.

2. Terapi yodium radioaktif menggunakan obat oral yang diserap sel tiroid terlalu aktif. Yodium radioaktif merusak sel-sel, dan menyebabkan tiroid menyusut, sehingga kadar hormon tiroid turun selama beberapa pekan.

3. Pengobatan hipertiroid lainnya adalah mengangkat kelenjar tiroid melalui operasi (tiroidektomi).

4. Terapi beta blocker dengan memblokir aksi hormon tiroid pada tubuh. Beta blocker tidak mengubah tingkat hormon dalam darah, melainkan dapat membantu mengendalikan gejala seperti detak jantung yang cepat, gugup dan gemetar yang disebabkan oleh hipertiroid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com