KOMPAS.com- Ikan Pari Manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia yang saat ini sudah hampir punah, namun, masih bisa dijumpai di sejumlah perairan di Raja Ampat. Sangat penting data populasi ikan hingga peran stasiun ikan pari manta di Raja Ampat.
Populasi Pari Manta sedang mengalami tekanan akibat kegiatan perikanan dan pariwisata yang belum dilakukan secara bertanggung jawab, serta polusi di laut yang terus meningkat.
Kelalaian pariwisata dan polusi dapat menyebabkan ketidaksesuaian atau degradasi habitat yang dapat memengaruhi kualitas hidup dari spesies tersebut.
Untuk itu, penguatan kajian dan pengelolaan spesies terancam punah seperti pari manta sangat dibutuhkan untuk memastikan kelestarian spesies tersebut.
Penerapan sains dan teknologi dalam mendukung pengelolaan Pari Manta dan pemberdayaan masyarakat pesisir dalam mengembangkan mata pencaharian yang berkelanjutan diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas hidup Pari Manta dari ancaman populasi.
Baca juga: Ikan Pari Manta, Ikan Pari Terbesar di Dunia yang Terancam Punah
Mendata ikan Pari Manta menjadi salah satu hal yang dilakukan oleh para pihak terkait untuk meningkatkan populasi mamalia laut yang bisa memiliki lebar tubuh dari ujung sirip dada ke ujung siri lainnya mencapai hampir 6-8 meter, dengan berat tubuh mencapai sekitar 3 ton.
Data ikan Pari manta ini didapatkan dari hasil studi “Natural History of Manta Rays in the Bird’s Head Seascape, Indonesia, with an Analysis of the Demography and Spatial Ecology of Mobula Alfredi”.
Hasil studi ikan pari manta tersebut menunjukkan banyaknya situs agresi pari manta di Selat Dampier dan Waigeo Barat, Raja Ampat.
Selain itu, studi ini juga mengidentifikasi empat habitat pembesaran juvenil Pari Manta di Laguna Wayag dan Hol Gam.
Kajian studi data ikan pari manta ini dilaksanakan pada April-November 2021 di tiga KKP di Kepulauan Raja Ampat, yakni Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Selat Dampier, Suaka Alam Perairan (SAP) Raja Ampat, dan SAP Waigeo Sebelah Barat.
Baca juga: Taman Nasional Komodo Jadi Rumah Pari Manta Terbesar di Dunia
Kegiatan kajian sensus populasi dan pola pergerakan Pari Manta merupakan implementasi proyek Coremap-CTI World Bank yang dilaksanakan oleh Yayasan Reef Check Indonesia melalui Indonesia Climate Change Trust Fund- Kementerian PPN/Bappenas, dan bersama pihak-pihak terkait lainnya.
Para peneliti dalam kajian ini berupaya untuk memahami penggunaan habittat juvenil pari manta karang di daerah pembesaran, memahami pola migrasi pari manta di daerah yang masih belum banyak dikaji, dan memantau situs agregasi manta sekaligus mengeksplorasi habitat kritis lain yang belum pernah teridentifikasi.
Ada 3 pendekatan yang digunakan, yaitu identifikasi fotografis, telemteri satelit, dan telemetri satelit, dan telemetri akustik pasif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.