Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Sendawa Setelah Makan? Ini Penjelasan Sains

Kompas.com - 29/08/2022, 12:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah makan dan merasa kenyang, kita kerap bersendawa lalu mengeluarkan suara yang tak jarang membuat malu bila didengar orang lain. Bahkan, saat sedang makan sekalipun sendawa bisa terjadi.

Kendati bisa sangat memalukan, sendawa dialami semua orang dan bisa dikatakan merupakan hal yang normal.

"Sendawa adalah cara tubuh Anda mengeluarkan gas berlebih dari perut Anda," ujar ahli gastroenterologi Alison Schneider, MD, dilansir dari Cleveland Clinic, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Benarkah Kita Tidak Bisa Sendawa di Ruang Angkasa?

Lantas, kenapa setelah makan kita bersendawa?

Menjawab itu, Schneider berkata bahwa makanan atau minuman yang ditelan akan melewati kerongkongan lalu masuk ke perut.

“Di sanalah asam lambung dan enzim pencernaan bekerja untuk memecah makanan menjadi nutrisi yang kita gunakan untuk energi. Gas dibuat dalam proses ini," ungkapnya.

Anda juga bisa menelan udara bersama makanan atau minuman. Gas-gas itu, bisa naik kembali melalui kerongkongan. Maka, bersendawa adalah cara tubuh mengeluarkan gas berlebih yang mengganggu.

“Minuman berkarbonasi paling sering dikaitkan dengan masuknya udara dan merupakan alasan paling umum penyebab orang bersendawa,” kata Schneider.

Sebab, lanjut dia, sebagian besar udara tetap terperangkap di kerongkongan sampai ia naik kembali. Tak hanya sampai di situ saja, ketika merasa mulas Anda mungkin juga mengalami sendawa.

Adapun mulas adalah kondisi di mana asam mengalir mundur dari perut ke kerongkongan.

“Ini juga dikenal sebagai refluks asam atau gastroesophageal reflux disease (Gerd). Selama kondisini ini berlangsung, sangat mungkin untuk mengalami bersendawa," papar Dr Schneider.

Meskipun mungkin tampak kotor, bersendawa adalah fungsi tubuh yang normal.

“Sendawa sebanyak empat kali setelah makan dianggap normal,” tambahnya lagi.

Baca juga: Kenapa Kita Bersendawa Saat Minum Soda?

 

Ilustrasi makan bersama keluarga di rumahMonkey Business Images Ilustrasi makan bersama keluarga di rumah

Dia menyampaikan, perubahan kebiasaan makan dapat membantu mengurangi bersendawa.

Misalnya saja, menghindari makan terlalu cepat, minum minuman berkarbonasi, mengunyah permen karet, mengisap permen, minum melalui sedotan atau memiliki gigi palsu yang tidak pas lebih mungkin untuk menelan banyak udara.

Selain itu, ada pula makanan yang dikaitkan dengan sendawa, yakni jenis yang mengandung banyak gas seperti kubis.

Baca juga: Mengapa Kita Tertawa Saat Digelitik? Sains Jelaskan

Schneider turut membagikan sejumlah cara untuk menghindari sendawa ketika makan atau setelahnya, antara lain:

  • Makan atau minum perlahan
  • Hindari makanan seperti brokoli, kubis, kacang-kacangan dan produk susu.
  • Hindari minuman berkarbonasi seperti soda dan bir
  • Hindari mengunyah permen karet
  • Berhenti merokok
  • Bergerak setelah makan
  • Gunakan antasida

Kapan bersendawa berlebihan menjadi masalah?

Sementara bersendawa adalah fungsi normal, ini juga dapat dikaitkan dengan kondisi tertentu termasuk:

  • Tanda penyakit Gerd atau refluks asam, yang merupakan kondisi saat asam di lambung mengalir kembali ke kerongkongan dan dapat menyebabkan gejala mulas atau regurgitasi.
  • Gangguan pencernaan atau dikenal sebagai dispepsia, yaitu kondisi umum terkait dengan rasa ketidaknyamanan di daerah perut bagian atas. Gejalanya juga bisa berupa bersendawa, kembung, mulas dan mual.
  • Radang perut, yaitu peradangan pada lapisan perut. Radang perut dapat dikaitkan dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut bagian atas, merasa kenyang segera setelah makan, mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.
  • Helicobacter pylori yakni bakteri penyebab infeksi pada lambung. Ini dapat dikaitkan dengan gastritis dan tukak lambung. Gejalanya meliputi sakit perut, rasa penuh, kembung, bersendawa, dan mual.
  • Sindrom iritasi usus, yaitu kondisi kronis yang berhubungan dengan kembung, gas, sakit perut, diare atau sembelit.

“Jika bersendawa terlalu mengganggu kehidupan sehari-hari Anda atau jika rasa sakit atau gejala lain menyertai gejala ini, ini mungkin menunjukkan penyakit lain yang mendasari yang memerlukan pengobatan,” ucap Schneider.

Sehingga, pemeriksaan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan mungkin diperlukan untuk mengetahui penyebab bila terjadi sendawa terus-menerus.

Baca juga: Mengapa Kita Bermimpi Saat Tidur? Sains Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com