Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Manusia Menua? Ini Penjelasannya Menurut Sains

Kompas.com - 17/07/2022, 09:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama masa kehidupannya, manusia mengalami banyak perubahan fisik. Tak hanya itu, kita juga mengalami penuaan yang mengacu pada perubahan fisiologis seiring berjalannya waktu.

Keadaan ini merupakan bagian tak terelakkan dari kehidupan. Pada hakikatnya manusia lahir, tumbuh menjadi anak-anak, dewasa, dan menjadi tua.

Seiring bertambahnya usia, akan ada beberapa kondisi yang tak terhindarkan, termasuk rambut beruban dan menipis, hilangnya kesuburan, melemahnya tulang, penurunan fungsi otak hingga menurunnya kemampuan untuk mendengar maupun melihat.

Berbeda dengan manusia, organisme bersel tunggal seperti amuba tidak menua dan akan hidup untuk sementara waktu, untuk kemudian membelah menjadi dua sel.

Lantas sebenarnya, kenapa manusia menua?

Baca juga: Ahli: Bagian Tubuh yang Menua Lebih Cepat adalah Kepala

Sejumlah ahli telah mencoba untuk menemukan jawaban dari misteri tubuh manusia tersebut, untuk memahami proses penuaan yang membawa kita semua menuju kematian.

Para ilmuwan membagi penyebab penuaan menjadi dua kategori antara lain terprogram, dan yang terkait dengan lingkungan.

Dilansir dari Science World, Selasa (14/6/2016) penuaan terprogram terjadi diakibatkan sel-sel yang gagal membelah dengan benar. Sedangkan faktor lainnya, diakibatkan paparan lingkungan, atau kerusakan karena keausan tubuh yang terakumulasi dari waktu ke waktu.

Faktor seluler terprogram

Pemendekan telomer -- bagian paling ujung dari DNA adalah salah satu faktor yang menyebabkan sel-sel tubuh kehilangan kemampuan untuk membelah. DNA merupakan untaian terbungkus rapat yang membentuk struktur disebut kromosom.

Ketika membelah, DNA dalam sel harus disalin namun mekanisme penyalinan yang tidak sempurna pada akhirnya menyebabkan kehilangan sebagian DNA.

Di sinilah telomer berperan untuk mengatasi hal tersebut. Akan tetapi, setelah pembelahan terus-menerus, telomer dapat benar-benar habis lalu berhenti melindungi DNA penting.

Seiring dengan kehilangan kemampuan untuk membelah dengan benar, sistem kekebalan menjadi kurang maksimal dan kehilangan kemampuan untuk membedakan antara sel sehat dengan sel yang 'jahat'.

Ketika itu terjadi, maka sel-sel kekebalan justru berbalik menyerang tubuh sendiri yang disebut sebagai autoimunitas. Pertambahan usia juga menyebabkan sel mulai menyerang diri mereka sendiri, terutama di bagian paru-paru.

Kerusakan seluler juga meningkat dengan bertambahnya usia sel. Artinya, penuaan ini disebabkan oleh faktor intrinsik yang terkait dengan penuaan biologis sel.

Baca juga: Hati Manusia Tetap Muda Meski Tubuhnya Menua, Kok Bisa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com