KOMPAS.com - Kekeringan sering kali terjadi di suatu wilayah, terutama saat musim kemarau tiba atau dikarenakan hujan tak kunjung turun.
Bencana kekeringan adalah peristiwa yang mana suatu wilayah mengalami kekurangan air, untuk memenuhi kebutuhan hidup termasuk kebutuhan makan, minum, mencuci, hingga mandi.
Kekeringan adalah salah satu bencana yang bisa terjadi secara alamiah, maupun karena aktivitas manusia.
Baca juga: Meski Musim Hujan, BMKG Ungkap Wilayah Indonesia Berpotensi Alami Kekeringan Meteorologis
Dikutip dari laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat, Selasa (23/8/2022) kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu:
Sedangkan, kekeringan antropogenik merupakan kondisi yang disebabkan karena aktivitas manusia, baik pada pola penggunaan air berlebihan, maupun kerusakan kawasan tangkapan air.
Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan, kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang, bahkan tidak ada.
Penyebab kekeringan lainnya ialah konsumsi air berlebihan dan tidak diimbangi dengan sumber air.
Artinya, bencana alam kekeringan dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya, namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama atau terbatas.
Baca juga: 4 Fakta Fenomena El Nino, Pemicu Kekeringan di Indonesia