Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bencana Kekeringan, Penyebab hingga Upaya Mitigasinya

KOMPAS.com - Kekeringan sering kali terjadi di suatu wilayah, terutama saat musim kemarau tiba atau dikarenakan hujan tak kunjung turun.

Bencana kekeringan adalah peristiwa yang mana suatu wilayah mengalami kekurangan air, untuk memenuhi kebutuhan hidup termasuk kebutuhan makan, minum, mencuci, hingga mandi.

Kekeringan adalah salah satu bencana yang bisa terjadi secara alamiah, maupun karena aktivitas manusia.

Dikutip dari laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat, Selasa (23/8/2022) kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu:

  1. Kekeringan meteorologis disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal.
  2. Kekeringan hidrologis diakibatkan ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang.
  3. Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu.
  4. Kekeringan sosial ekonomi adalah suatu kondisi kekurangan pasokan komoditi ekonomi dari kebutuhan normal akibat kekeringan meterologi, hidrologi dan pertanian.

Sedangkan, kekeringan antropogenik merupakan kondisi yang disebabkan karena aktivitas manusia, baik pada pola penggunaan air berlebihan, maupun kerusakan kawasan tangkapan air.

Penyebab kekeringan

Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan, kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang, bahkan tidak ada.

Penyebab kekeringan lainnya ialah konsumsi air berlebihan dan tidak diimbangi dengan sumber air.

Artinya, bencana alam kekeringan dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya, namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama atau terbatas.

Vegetasi pun dapat menjadi penyebab dari bencana kekeringan. Di wilayah yang masih memiliki vegetasi lebat pasti memiliki cadangan air lebih banyak, jika dibandingkan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul.

Vegetasi yang gundul berarti air yang meresap ke dalam tanah (infiltrasi) akan berkurang, lantaran fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan.

Padahal, air yang tersimpan di dalam akar tersebut, dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah tiba.

Ketika musim kemarau datang, maka wilayah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula, karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan bangunan khususnya di daerah perkotaan.

Kekeringan juga dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, serta prasarana sumber daya air yang kurang. 

Begitu pula ketika sumber air tersebut dimanfaatkan terlalu berlebihan hingga airnya habis, maka pemanfaatan sumber daya air tidak dapat berkelanjutan.

Ada pula faktor iklim yang berpengaruh kekeringan di antaranya gangguan keseimbangan hidrologi. Keseimbangan hidrologi adalah keseimbangan pergerakan, distribusi, kualitas, serta siklus air.

Keadaan akan semakin parah, ketika sumber air yang ada di suatu wilayah jumlahnya sedikit dan jaraknya yang jauh.

Sumber air yang jaraknya jauh tersebut akan semakin menyulitkan masyarakat ketika kekeringan melanda.

Mitigasi bencana kekeringan

Sementara itu, melansir laman siaga.bnpb.go.id, Rabu (26/6/2019) kekeringan bisa diatasi dengan beberapa cara, antara lain:

1. Mengatasi kekeringan dengan embung

Embung atau penampung air hujan bisa menjadi cara untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Ini diperuntukan untuk menyediakan air ketika kemarau panjang.

Dikatakan pula bahwa embung bisa membantu untuk mengairi tanaman yang kering, sehingga membuat tanaman tidak mati karena kekurangan air, dan bisa dimanfaatkan oleh petani yang menjadi sumber air ketika kemarau.

2. Mengatasi kekeringan dengan waduk

Saat musim kemarau tiba banyak sumber air mengalami kekeringan, misalnya waduk. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengatasi kekeringan dengan mencegah waduk mengalami pendangkalan.

Jika waduk mengalami pendangkalan, kapasitas air dalam waduk akan berkurang. Cara mengatasinya ialah dengan melakukan pengerukan waduk agar lebih dalam, sehingga waduk bisa menampung air lebih banyak.

3. Mengatasi kekeringan dengan penghijauan

Penghijauan merupakan cara sederhana mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Upaya ini dapat dilakukan di daerah hulu diikuti dengan melakukan pengurangan konversi lahan.

Pasalnya, konversi lahan bisa mengurangi kemampuan lahan dalam menyerap air hujan. Penghijauan juga bermanfaat untuk mengurangi sedimentasi sehingga tidak akan terjadi pendangkalan waduk.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/23/130500323/bencana-kekeringan-penyebab-hingga-upaya-mitigasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke