Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKKBN Perkuat Akurasi 3 Metode Penurunan Stunting, Apa Saja?

Kompas.com - 22/08/2022, 08:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Melalui upaya percepatan penurunan stunting, Presiden Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Masih berdasarkan SSGI 2021, terdapat 12 provinsi yang menjadi prioritas percepatan penurunan stunting, di wilayah berikut.

  • Provinsi Nusa Tenggara Timur (37,8 persen)
  • Sulawesi Barat (33,8 persen)
  • Aceh (33,2 persen)
  • Nusa Tenggara Barat (31,4 persen)
  • Sulawesi Tenggara (30,2 persen)
  • Kalimantan Selatan (30 persen)
  • Kalimantan Barat (29,8 persen)
  • Jawa Barat (24,5 persen)
  • Jawa Timur (23,5 persen)
  • Jawa Tengah (20,9 persen)
  • Sumatera Utara (25,8 persen)
  • Banten (24,5 persen).

"SSGI representasi untuk provinsi itu sangat bagus karena blok-bloknya sangat cukup, Perlu kajian dan penguatan kembali karena untuk tiap kabupaten dan kota itu belum tentu semua terwakili dengan baik. Tergantung blok sensusnya kabupaten tersebut kena berapa,” jelasnya.

2. Metode penurunan stunting dengan aplikasi e-PPGBM

Sumber data selanjutnya adalah Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) hasil penimbangan di Posyandu.

Baca juga: Menkes Budi Beberkan Upaya Tangani Stunting di Indonesia, Apa Saja?

Diakui Hasto, kelemahan pada metode aplikasi e-PPGBM ini adalah adanya bias baik itu penyimpangan maupun perbedaan data.

Oleh karena itu, kata Hasto, agar lebih akurat hasil pengukuran e-PPGBM maka bayi yang ditimbang di setiap Posyandu itu harus lebih dari 90 persen dari balita yang terdata.

3. Metode penurunan stunting SDKI

Menurut Sekretaris Deputi Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN Yudo Baskara, SDKI merupakan peralihan dari BKKBN setelah proses integrasi unit litbang dari kementerian/Lembaga bergabung dengan BRIN.

SDKI dilakukan setiap 5 tahun sekali yaitu untuk memperoleh informasi kependudukan dan kesehatan masyarakat dengan estimasi sampai level provinsi.

Persiapan SDKI 2022 sudah dilaksanakan pada 2021 oleh BKKBN bekerja sama dengan BPS. Adapun dokumen yang sudah dihasilkan pada tahap persiapan SDKI 2022, yakni empat kuesioner dan 14 buku pedoman.

Sampel SDKI 2022 direncanakan sebanyak 2.080 blok sensus. Sementara itu, kerangka sampel SDKI 2022 akan menggunakan Master Sampel Blok Sensus dari hasil Sensus Penduduk Long Form 2020 (SPLF 2020).

Baca juga: Ancam Masa Depan Bangsa, Stunting adalah Masalah Kita Bersama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com