Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Konservasi Monyet Ekor Panjang Terancam Berbahaya Risiko Kepunahan

Kompas.com - 16/08/2022, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Alasan monyet ekor panjang tidak boleh dipelihara

Wendi menegaskan, ada beberapa alasan mengapa monyet ekor panjang ini harus dijaga bersama populasinya.

1. Berperan besar dalam pelestarian ekosistem

Selain populasinya yang semakin terancam hampir punah ini, monyet ekor panjang dianggap sangat berkontribusi dalam kelestarian lingkungan, ekosistem dan rantai makanan di alam liar.

“Mereka (monyet ekor panjang) merupakan hewan yang hidup di alam liar, berkelompok hampir 50 ekor, dan memiliki fungsi tersendiri, seperti penyebar biji dan bagian dari rantai makanan di alam liar,” jelas Wendi.

Hal ini pun juga ditambahkan oleh Southeast Asian Primatological Association sekaligus relawan di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga, Rheza Maulana dalam kesempatan yang sama.

Rheza mengatakan, satwa liar tidak sama dengan hewan peliharaan, terutama monyet ekor panjang, karena mereka hidup berdampingan dengan satwa liar lainnya dan mereka hidup jauh dengan manusia.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Monyet Jantan Perhatikan Wajah Betina Sebelum Kawin

2. Berisiko membawa penyakit zoonosis kepada manusia

Selain itu, monyet ekor panjang ini memang merupakan satwa alam liar atau bebas, yang tidak seharusnya dipelihara atau diperjual belikan secara ilegal, karena ada berbagai risiko yang akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia itu sendiri.

“Tidak hanya itu, satwa liar juga tidak boleh dipelihara karena dapat membawa dan menularkan penyakit, seperti penyakit AIDS, Salmonella, Ebola, dan Rabies,” kata Wendi.

Rheza menambahkan, monyet ekor panjang berisiko membawa penyakit kepada manusia karena terdapat sylvatic cycle.

Sylvatic cycle ini merupakan penyakit yang seharusnya tersegel di dalam hutan, tetapi aktivitas manusia bisa melepas penyakit tersebut masuk ke dunia manusia dengan membawa satwa liar itu sebagai hewan peliharaan di lingkungan sekitar manusia.

Baca juga: Jarang Terjadi, Monyet Ini Tertangkap Melakukan Tindakan Kanibalisme

“Kebanyakan pandemi manusia yang terjadi sampai sekarang, diklasifikasikan sebagai zoonosis, atau penyakit yang menular dari satwa liar. Di antaranya sejarah panjang penyakit menular yang disebarkan oleh primata yang bukan manusia. Seperti AIDS, Rabies, dan Herpes,” ujar Rheza.

Oleh sebab itu, para aktivis atau penggiat lingkungan mengingatkan, bahwa sangat bijak untuk membiarkan satwa liar ini hidup di alam atau habitatnya di hutan.

Dengan membiarkan satwa liar termasuk monyet ekor panjang ini berkeliaran dan hidup di hutan, artinya kita akan membuat perlindungan untuk diri kita sendiri juga, lingkungan manusia dan keluarga kita.

Baca juga: Saling Jaga di Dunia Hewan, Monyet Betina Peringatkan Jantan Saat Ada Predator

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com