Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masker Sekali Pakai Bahayakan Kehidupan Satwa Liar di Masa Depan

Kompas.com - 13/08/2022, 16:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com- Miliaran masker wajah dan sarung tangan yang diproduksi selama pandemi membuat masalah polusi plastik menjadi semakin besar. Masker sekali pakai dapat mengancam kehidupan satwa liar di masa depan.

Namun tak cukup sampai situ saja. Sebuah studi yang menggunakan pengamatan berbasis komunitas dari seluruh dunia menemukan bahwa masker wajah sekali pakai dan sarung tangan plastik dapat menimbullkan risiko berkelanjutan bagi satwa liar selama puluhan bahkan ratusan tahun.

Bagaimana tidak, masker wajah sekali pakai diperkirakan membutuhkan waktu hingga 450 tahun untuk terurai. Sementara produksi benda-benda tersebut sepanjang pandemi ini luar biasa masif.

Masker sekali pakai berbahaya bagi satwa liar. Salah satu ancaman yang paling umum adalah banyak satwa yang terperangkap dalam benda-benda itu. Tak sedikit satwa yang akhirnya berakhir mati.

"Pada akhirnya, kami benar-benar tak tahu seberapa besar masalah sampah pandemi. Tapi penelitian ini memberi kami gambaran tentang keragaman spesies yang terpengaruh," ungkap Dr Alex Bond, rekan penulis dalam studi ini.

Baca juga: Dampak Corona, Masker Medis Jadi Ancaman Bagi Satwa Liar

Dengan perkiraan permintaan global lebih dari 129 miliar masker per bulan pada puncak pandemi, efek limbah pandemi akan menjadi lebih jelas karena semakin banyak plastik yang masuk ke ekosistem kita, termasuk berdampak pada satwa liar.

"Alat pelindung diri membanjiri sistem pengelolaan limbah kami di hari-hari awal pandemi. Sekarang kami bahkan tak bergeming melihat masker wajah biru di tanah. Itu dengan cepat menjadi bagian sehari-hari di lingkungan kita," kata Alex.

Sayangnya, ketika sampah meningkat, satwa liar pun juga ikut menanggung dampaknya. Misalnyanya saja seekor burung camar yang mengalami kesulitan berjalan karena masker yang tersangkut di kakinya.

Burung robin Amerika juga ditemukan mati setelah terjerat di masker wajah. Ada juga masker yang dimakan oleh penguin Magellan di Brasil dan diyakini menyebabkan kematian burung tersebut.

Sekalipun bukan penyebab langsung kematian, sampah-sampah masker sekali pakai itu dapat melemahkan satwa liar dan membuat mereka lebih rentan terhadap cedera fatal.

Baca juga: Setiap Bulan, 129 Miliar Masker Sekali Pakai Digunakan di Seluruh Dunia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com