Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Terkam Remaja di Danau Tolire Ternate, Pakar BRIN Ungkap Kemungkinan Penyebabnya

Kompas.com - 05/08/2022, 16:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Dia mengakui, kejadian buaya muara menerkam manusia seperti yang dialami remaja di Danau Tolire sudah cukup sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Dijelaskan oleh Amir, buaya terkenal sebagai hewan yang habitatnya sangat luas, mulai dari kawasan perairan mangrove, muara, perairan tawar, hingga menyebrang lautan. Artinya, adaptasi dari reptil ini juga tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.

"Untuk hal-hal seperti itu sebenarnya bukan negara kita saja yang menghadapi konflik itu (buaya dengan manusia). Australia juga punya buaya muara, dan konfliknya juga banyak tapi memang mereka sangat concern, jadi zona-zona tertentu dilarang orang berenang," imbuhnya.

Buaya muara adalah hewan teritorial dan mereka yang berusia dewasa dengan ukuran tubuhnya besar, cenderung berburu mangsa yang besar pula.

"Ukuran kita, termasuk ukuran mangsa buat dia. Ini (buaya) adalah hewan liar," ucap Amir.

Baca juga: Buaya Purba Ini Mampu Mangsa Nenek Moyang Manusia

Jenazah F sempat diseret buaya ke air

Di sisi lain, Fathur menyampaikan pihaknya mengarahkan tim di tiga titik awal di mana jenazah F terlihat, namun buaya kembali membawa jenazah tersebut.

Setelah tim kembali mengarahkan drone ke lokasi awal, buaya masih terlihat bersama jenazah, sehingga sulit untuk dilakukan evakuasi.

Berkaitan dengan hal tersebut, Amir menerangkan, bahwa buaya yang masih memantau maupun membawa jenazah korban di air, sebenarnya menganggap tubuh itu adalah mangsa.

"Dia (buaya) menganggap mangsa, jadi buaya membunuh dengan menyeret mangsanya ke air, tenggelam, mati. Kalau ukurannya dia enggak bisa ditelan, disimpan sampai nanti dia akan mengonsumsi lagi," katanya.

Terkadang buaya akan menaruh mangsanya di dalam air, kemudian memakannya secara perlahan hingga membusuk.

"Dia kan enggak makan sekaligus utuh, enggak kayak ular, dicabik-cabik semua jadi nunggu sampai rotten di situ. Kalau mangsa kecil dia langsung cabik-cabik, karena dia enggak bisa ngunyah," papar Amir.

Lebih lanjut, Amir menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menangani jenazah yang masih diseret buaya. Sebab, buaya akan langsung membawa kembali korbannya ke bawah air untuk menghindari ancaman.

"Ini jasad kan udah sekian hari, buaya juga nungguin di situ terus, nanti kalau kita usir buayanya dari situ untuk ambil jasadnya kalau dia dalam posisi dekat diturunin ke bawah lagi. Tapi kalau dari jauh mungkin dia enggak datang," pungkasnya.

Adapun jasad F saat ini sudah berhasil dievakuasi oleh Basarnas, dan dikembalikan kepada keluarganya. 

Baca juga: 7 Buaya yang Paling Berbahaya di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com