Per 8 Juli 2022, dari 479 kasus menurut informasi jenis kelamin dan usia, 48 persen merupakan laki-laki dan 76 persen di antaranya berusia di bawah enam tahun.
Dari 100 kemungkinan kasus dengan data klinis yang tersedia, gejala hepatitis akut misterius pada anak yang paling sering dikeluhkan antara lain:
"Dari semua kasus global dengan data yang tersedia, pada 167 kasus menunjukkan, periode rata-rata antara tanggal munculnya gejala dan tanggal rawat inap adalah empat hari," terang WHO.
WHO berkata, risiko di tingkat global saat ini dinilai sedang dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
Baca juga: Apakah Hepatitis Akut Misterius pada Anak Bisa Disembuhkan?
Sampai lebih banyak diketahui tentang etiologi kasus-kasus ini, WHO menyarankan penerapan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi umum (IPC) termasuk:
"Sampai lebih banyak diketahui tentang etiologi kasus-kasus ini dan tindakan pencegahan yang tepat, WHO menyarankan agar informasi tentang praktik PPI (pencegahan dan pengendalian infeksi)," jelas WHO.
Upaya untuk berkomunikasi dengan empati secara tepat waktu dan transparan, mengakui apa yang diketahui dan tidak diketahui dan apa yang sedang dilakukan untuk menyelidiki, kata WHO, akan membantu meyakinkan orangtua agar lebih percaya pada otoritas kesehatan dan intervensi pencegahan.
Baca juga: Gejala Hepatitis Akut Misterius Anak yang Paling Banyak Ditemukan di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.