Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: 35 Negara Laporkan Dugaan Kasus Hepatitis Akut Misterius Anak

Kompas.com - 14/07/2022, 17:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber WHO

Karakteristik epidemiologi kasus hepatitis akut

Per 8 Juli 2022, dari 479 kasus menurut informasi jenis kelamin dan usia, 48 persen merupakan laki-laki dan 76 persen di antaranya berusia di bawah enam tahun.

Dari 100 kemungkinan kasus dengan data klinis yang tersedia, gejala hepatitis akut misterius pada anak yang paling sering dikeluhkan antara lain:

  • Mual atau muntah (60 persen)
  • Penyakit kuning (53 persen)
  • Kelemahan (52 persen)
  • Sakit perut (50 persen)

"Dari semua kasus global dengan data yang tersedia, pada 167 kasus menunjukkan, periode rata-rata antara tanggal munculnya gejala dan tanggal rawat inap adalah empat hari," terang WHO

Faktor risiko hepatitis akut misterius anak

WHO berkata, risiko di tingkat global saat ini dinilai sedang dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Etiologi hepatitis akut yang parah masih belum diketahui dan sedang diselidiki.
  • Informasi epidemiologi, laboratorium, histopatologi dan klinis yang terbatas saat ini dimiliki WHO.
  • Jumlah kasus yang sebenarnya dan distribusi geografis mungkin lebih dari dugaan, sebagian karena terbatasnya sistem surveilans.
  • Cara penularan yang mungkin dari agen etiologi belum ditentukan.
  • Meskipun masih belum ada laporan yang tersedia tentang infeksi terkait perawatan kesehatan, penularan dari manusia ke manusia tidak dapat dikesampingkan setelah beberapa laporan awal tentang kasus yang terkait secara epidemiologis.

Baca juga: Apakah Hepatitis Akut Misterius pada Anak Bisa Disembuhkan?

Pencegahan dan pengendalian infeksi hepatitis akut

Sampai lebih banyak diketahui tentang etiologi kasus-kasus ini, WHO menyarankan penerapan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi umum (IPC) termasuk:

  • Mencuci tangan menggunakan sabun dan air atau gel tangan berbasis alkohol
  • Menghindari tempat yang ramai dan menjaga jarak dari orang lain
  • Memastikan ventilasi yang baik saat di dalam ruangan
  • Mengenakan masker yang pas menutupi mulut dan hidung Anda bila perlu
  • Menutupi mulut ketika batuk dan bersin
  • Menggunakan air yang aman untuk minum
  • Mengikuti lima kunci makan yang aman termasuk menjaga kebersihan, memisahkan makanan yang mentah dan matang, masak makanan hingga matang, menjaga makanan pada suhu yang aman, serta menggunakan air dan bahan baku yang aman. Pembersihan rutin permukaan yang sering disentuh
  • Tetap di rumah saat tidak sehat dan mencari perhatian medis
  • Fasilitas kesehatan harus mematuhi kewaspadaan standar dan menerapkan kewaspadaan kontak dan droplet untuk kasus yang dicurigai atau mungkin terjadi.

"Sampai lebih banyak diketahui tentang etiologi kasus-kasus ini dan tindakan pencegahan yang tepat, WHO menyarankan agar informasi tentang praktik PPI (pencegahan dan pengendalian infeksi)," jelas WHO.

Upaya untuk berkomunikasi dengan empati secara tepat waktu dan transparan, mengakui apa yang diketahui dan tidak diketahui dan apa yang sedang dilakukan untuk menyelidiki, kata WHO, akan membantu meyakinkan orangtua agar lebih percaya pada otoritas kesehatan dan intervensi pencegahan.

 Baca juga: Gejala Hepatitis Akut Misterius Anak yang Paling Banyak Ditemukan di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com