Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petir: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Dampak

Kompas.com - 06/07/2022, 11:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Petir adalah fenomena langit yang umum terjadi, yang biasanya diikuti oleh hujan atau badai.

Petir memiliki suhu yang sangat panas. Kilatnya dapat memanaskan udara di sekitarnya hingga lima kali lebih panas dari permukaan Matahari.

Panas tersebut menyebabkan udara di sekitarnya mengembang dan bergetar dengan cepat sehingga menciptakan guntur yang menggelegar, yang biasanya terdengar setelah muncul kilatan petir.

Pengertian petir dan proses terbentuknya

Petir adalah pelepasan listrik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara awan badai dan tanah atau ketidakseimbangan di dalam awan itu sendiri.

Selama badai, partikel hujan, salju, atau es yang bertabrakan di dalam awan badai meningkatkan ketidakseimbangan antara awan badai dan tanah.

Baca juga: Wisatawan Tewas Tersambar Petir di Bogor, Bagaimana Manusia Bisa Tersambar Petir?

Dilansir dari University Corporation for Atmospheric Research (UCAR), saat kristal es tinggi di dalam awan badai petir mengalir ke atas dan ke bawah di udara yang bergejolak, mereka saling bertabrakan.

Partikel kecil bermuatan negatif yang disebut elektron terlempar dari beberapa es dan ditambahkan ke es lain saat mereka menabrak satu sama lain.

Ini memisahkan muatan positif dan negatif dari awan. Bagian atas awan menjadi bermuatan positif, sedangkan bagian dasar awan bermuatan negatif.

Petir adalah salah satu fenomena alam tertua yang diamati di Bumi. Fenomena ini dapat dilihat pada letusan gunung berapi, ledakan nuklir, badai salju yang lebat, badai besar, dan badai petir.

Di mana petir terjadi?

Dikutip dari National Oceanic & Atmospheric Administration (NOAA), sebagian besar kilatan petir yang dihasilkan oleh badai mulanya terjadi di dalam awan.

Baca juga: Mengenal 4 Tipe Petir yang Sering Terjadi di Indonesia

Jika kilatan petir akan menyambar tanah, saluran berkembang ke bawah menuju permukaan. Ketika mencapai kurang dari 100 meter dari tanah, benda-benda seperti pohon dan semak-semak serta bangun mulai mengirimkan percikan api.

Ketika salah satu percikan api menghubungkan saluran yang berkembang ke bawah, arus listrik yang sangat besar mengalir dengan cepat ke bawah saluran ke objek yang menghasilkan percikan.

Benda-benda tinggi, seperti pohon dan gedung pencakar langit, lebih mungkin menghasilkan salah satu percikan yang terhubung sehingga lebih mungkin tersambar petir.

Dampak sambaran petir

Petir merupakan fenomena yang menakjubkan sekaligus berbahaya. Menurut National Geographic, sekitar 2.000 di seluruh dunia tewas setiap tahun akibat sambaran petir.

Sementara itu, orang-orang yang selamat dari sambaran petir dapat menderita dampak yang cukup bertahan lama, seperti pusing, mati rasa, lemah, dan kondisi lainnya.

Baca juga: Aktivitas Petir di Dunia Berkurang Selama Lockdown, Peneliti Temukan Penyebabnya

Petir tidak hanya berbahaya bagi manusia. Panas petir yang ekstrem dapat menguapkan air di dalam pohon, menciptakan uap yang dapat menghancurkan pohon.

Mobil juga bisa menjadi sasaran petir karena ban mobil menghantarkan arus, sebagaimana rangka logam yang membawa muatan yang tidak membahayakan ke tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com