Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Planet Sejajar 24 Juni Tak Menimbulkan Bayangan, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 23/06/2022, 13:30 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena lima planet akan sejajar 24 Juni 2022 esok menjelang terbit fajar. Lantas, apa yang unik dari fenomena ini? 

Fenomena lima planet sejajar 24 Juni atau yang disebut konjungsi sektet ini merupakan fenomena langka yang hanya terjadi setiap 18 tahun sekali, dan tahun ini akan berlangsung hingga 27 Juni mendatang. 

 

Lima planet sejajar dengan Bulan, yang akan menampakkan diri dalam satu garis ini yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan.

Fenomena planet sejajar tidak menimbulkan bayangan

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menegaskan, kecerlangan planet tidak secerah matahari maupun bulan purnama yang dapat menimbulkan bayangan.

Sehingga, saat fenomena planet-planet tersebut berada sejajar atau segaris, kelimanya ini tidak menghasilkan bayangan sebagaimana bulan purnama maupun matahari.

Baca juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni, Ini Jam dan Cara Menyaksikannya

Saaf fenomena langka 5 planet sejajar Bulan pada 24 Juni nanti, Andi menambahkan, keenam benda langit tersebut akan terlihat jelas memanjang dari timur rendah ke tenggara.

Kendari demikian, fenomena langka tersebut tentu hanya dapat disaksikan jika langit cerah, tidak ada polusi cahaya, dan tidak ada penghalang medan pandang.

“Kalau ketampakan planetnya, selama uaca cerah, langit bersih, tidak ada polusi cahaya dan tidak ada penghalang yang menghalangi medan pandang, planet-planet ini akan tampak jelas memanjang dari timur rendah ke tenggara bahkan dekat zenit,” ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Pengamatan planet sejajar pada 24 Juni 2022 berada di arah timur, yang bisa disaksikan dalam rentang waktu 72 menit sebelum matahari terbit hingga 24 menit sebelum matahari terbit.

“(Fenomena 5 planet sejajar 24 Juni) dapat disaksikannya mulai subuh fajar astronomis, 72 menit sebelum matahari terbit hingga 24 menit sebelum matahari terbit,” papar Andi.

Baca juga: Fenomena Langka 5 Planet Akan Sejajar Besok, Bisakah Terlihat dari Indonesia?

Ilustrasi fenomena langit triple konjungsi, teleskop menangkap penampakan bulan, jupiter, dan saturnus akan tampak di langit Indonesia pekan ini.SHUTTERSTOCK/Cristian Cestaro Ilustrasi fenomena langit triple konjungsi, teleskop menangkap penampakan bulan, jupiter, dan saturnus akan tampak di langit Indonesia pekan ini.

Kendati begitu, perlu diperhatikan terkait waktu pengamatan fenomena enam benda langit sejajar, yang disesuaikan dengan waktu subuh masing-masing wilayah.

“Kan waktu subuh masing-masing wilayah itu berbeda-beda, sesuai dengan lintang geografis dan bujur geografis suatu kota. Jadi disesuaikan, kurang lebih ya sekitar jam 04.30 sampai 05.30,” jelas Andi.

Fenomena planet sejajar 24 Juni

Sebelumnya telah berlangsung konfigurasi lima planet sejajar secara bersamaan pada 4-19 Juni 2022.

Kelima planet tersebut antara lain Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Selanjutnya, fenomena lima planet sejajar tersebut akan kembali terjadi pada 28-30 Juni 2022.

Namun sebenarnya, saat peristiwa ini terjadi tidak hanya lima planet saja yang terlibat di dalamnya, tapi ditambah dengan Uranus.

Baca juga: Fenomena Langka 18 Tahun Sekali, Ini Waktu dan Cara Menyaksikan Konjungsi 5 Planet

“Sehingga sebenarnya ini bukan lagi konjungsi kuintet melainan konjungsi sekter. Ada 6 planet yang berjajar, Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Kalau ditambah dengan Bulan pada 20-27 Juni, itu jadinya konjungsi septet,” papar Andi.

Adapun konfigurasi rangkap tujuh terdiri dari Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Bulan, dan Saturnus bisa disaksikan dengan arah dan waktu pengamatan yang sama.

Fenomena planet sejajar 24 Juni dapat disaksikan dengan mata telanjang, tidak memerlukan alat bantu.

Sebagai catatan, untuk mengamati planet Uranus diperlukan teleskop minimal berukuran lensa 10 cm.

“Kecermelangan Uranus hanya mencapai +5,9, nah ini kalau kondisi langit yang cukup redup tanpa polusi cahaya sebenarnya dapat kelihatan. Di wilayah perkotaan, batas kecerlangan +4,7 butuh alat bantu teleskop, teleskopnya kecil, berukuran 10 cm,” pungkas Andi.

Baca juga: Hari Ini Fenomena Solstis Titik Balik Matahari Bulan Juni, Begini Pengaruhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com