Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penyakit yang Sering Diderita akibat Pencemaran Udara

Kompas.com - 15/06/2022, 13:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pencemaran udara adalah kontaminasi lingkungan, dalam atau luar ruangan, oleh bahan kimia, fisika, atau biologis apa pun yang mengubah karakteristik alami atmosfer.

Peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor, fasilitas industr, dan kebakaran hutan merupakan sumber umum pencemaran udara.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), polutan yang menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat adalah partikulat, karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. 

Pencemaran udara di luar dan dalam ruangan dapat menyebabkan penyakit pernapasan dan penyakit lainnya, yang merupakan sumber penting bagi morbiditas dan mortalitas. 

Penyakit akibat pencemaran udara

Dikutip dari American Lung Association, berikut adalah sembilan penyakit yang sering diderita manusia akibat pencemaran udara:

Baca juga: Mengurangi Polusi Udara Dapat Membantu Atasi Krisis Pangan Global

1. Asma: Menghirup ozon dan polusi partikel dapat menyebabkan peningkatan serangan asma.

2. Penyakit kardiovaskular: Polusi udara dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

3. Kanker paru-paru: Pada tahun 2013, WHO menetapkan bahwa polusi partikel dapat menyebabkan kanker paru-paru.

4. Kerusakan perkembangan paru-paru: Pencemaran udara dapat memperlambat perkembangan paru-paru pada anak-anak yang sedang tumbuh.

5. Rentan terhadap infeksi: Pencemaran udara meningkatkan risiko infeksi paru-paru, terutama pada anak-anak.

Baca juga: Polusi Udara di Indonesia: Ini Daftar Kota Paling Berpolusi, Jakarta dan Bandung Masuk 6 Besar

6. Gejala PPOK yang memburuk: Pencemaran udara dapat mempersulit orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) untuk bernapas.

7. Pembengkakan dan iritasi jaringan paru-paru: Orang dengan paru-paru yang sehat pun rentan terhadap iritasi dan pembengkakan. 

8. Berat lahir bayi rendah: Beberapa penelitian menunjukkan, pencemaran udara dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah dan kematian bayi.

9. Mengi, batuk, dan sesak napas: Ini dapat disebabkan oleh paparan jangka panjang dan paparan jangka pendek terhadap polutan udara tingkat tinggi.

Baca juga: Polusi Udara di Indonesia Peringkat 1 di Asia Tenggara dan Peringkat 17 Negara Paling Berpolusi di Dunia

Penting diketahui bahwa daftar ini tidak berakhir di sini. Misalnya, penelitian baru mengungkap hubungan antara udara yang kita hirup dan masalah kesehatan mental. 

Dengan demikian, semakin banyak bukti bahwa polusi udara merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com