Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengurangi Polusi Udara Dapat Membantu Atasi Krisis Pangan Global

Kompas.com - 07/06/2022, 19:32 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Krisis pangan global menjadi isu yang cukup santer diperbincangkan belakangan ini. Pasalnya, dunia diprediksi akan menghadapi tantangan kekurangan ketersediaan sumber pangan salah satunya karena pertumbuhan populasi dunia yang terus bertambah.

Namun menurut sebuah penelitian baru, menanam lebih banyak tanaman bukanlah satu-satunya cara untuk memberi makan populasi.

Menurut peneliti, jika dunia mengurangi emisi polutan udara, peneliti memperkirakan langkah itu dapat membantu meningkatkan hasil panen tanaman di dunia menjadi lebih banyak.

Dikutip dari Science Alert, Selasa (7/6/2022) polutan yang dimaksud adalah nitrogen oksida, keluarga gas beracun yang tak terlihat yang dihasilkan oleh knalpot mobil dan emisi industri yang mencakup nitrogen dioksida.

Emisi nitrogen oksida adalah beberapa dari polutan udara yang paling banyak didistribusikan di dunia.

Baca juga: Polusi Udara di Indonesia: Ini Daftar Kota Paling Berpolusi, Jakarta dan Bandung Masuk 6 Besar

 

Diduga jika tanaman terkena tingkat gas yang lebih tinggi, kadar polusi udara dari polutan tersebut, daunnya dapat rusak dan pertumbuhannya terhambat, meski para ahli masih mencari tahu bagaimana tepatnya.

Pada saat yang sama, nitrogen oksida juga merupakan prekursor pembentukan ozon dan aerosol keci di atmosfer yang dapat meredupkan sinar matahari dan pada gilirannya mengurangi produktifitas tanaman.

Penelitian tahun lalu yang dilakukan oleh beberapa penulis yang sama menemukan bahwa pengurangan ozon, partikel, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida menyebabkan peningkatan 20 persen hasil jagung dan kedelai di Amerika Serikat antara 1999 dan 2019.

Ini berarti sekitar US$ 5 miliar dolar hasil panen dapat dihemat setiap tahun dengan hanya mengurangi empat jenis polutan udara.

Sementara itu nitrogen dioksida adalah salah satu polutan, partikel polusi udara yang lebih mudah diukur secara regional dan secara langsung dibandingkan dengan pertumbuhan tanaman.

Baca juga: Waspadai Kadar Polusi Udara PM2.5 Lebih Tinggi di Pagi Hari, Studi Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com