Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Penyakit yang Sering Diderita akibat Pencemaran Udara

KOMPAS.com - Pencemaran udara adalah kontaminasi lingkungan, dalam atau luar ruangan, oleh bahan kimia, fisika, atau biologis apa pun yang mengubah karakteristik alami atmosfer.

Peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor, fasilitas industr, dan kebakaran hutan merupakan sumber umum pencemaran udara.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), polutan yang menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat adalah partikulat, karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. 

Pencemaran udara di luar dan dalam ruangan dapat menyebabkan penyakit pernapasan dan penyakit lainnya, yang merupakan sumber penting bagi morbiditas dan mortalitas. 

Penyakit akibat pencemaran udara

Dikutip dari American Lung Association, berikut adalah sembilan penyakit yang sering diderita manusia akibat pencemaran udara:

1. Asma: Menghirup ozon dan polusi partikel dapat menyebabkan peningkatan serangan asma.

2. Penyakit kardiovaskular: Polusi udara dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

3. Kanker paru-paru: Pada tahun 2013, WHO menetapkan bahwa polusi partikel dapat menyebabkan kanker paru-paru.

4. Kerusakan perkembangan paru-paru: Pencemaran udara dapat memperlambat perkembangan paru-paru pada anak-anak yang sedang tumbuh.

5. Rentan terhadap infeksi: Pencemaran udara meningkatkan risiko infeksi paru-paru, terutama pada anak-anak.

6. Gejala PPOK yang memburuk: Pencemaran udara dapat mempersulit orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) untuk bernapas.

7. Pembengkakan dan iritasi jaringan paru-paru: Orang dengan paru-paru yang sehat pun rentan terhadap iritasi dan pembengkakan. 

8. Berat lahir bayi rendah: Beberapa penelitian menunjukkan, pencemaran udara dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah dan kematian bayi.

9. Mengi, batuk, dan sesak napas: Ini dapat disebabkan oleh paparan jangka panjang dan paparan jangka pendek terhadap polutan udara tingkat tinggi.

Penting diketahui bahwa daftar ini tidak berakhir di sini. Misalnya, penelitian baru mengungkap hubungan antara udara yang kita hirup dan masalah kesehatan mental. 

Dengan demikian, semakin banyak bukti bahwa polusi udara merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/15/133200123/9-penyakit-yang-sering-diderita-akibat-pencemaran-udara

Terkini Lainnya

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Speculoos-3b, Planet Seukuran Bumi yang Waktu Orbitnya Hanya 17 Jam

Speculoos-3b, Planet Seukuran Bumi yang Waktu Orbitnya Hanya 17 Jam

Fenomena
5 Alasan Orang Berselingkuh Menurut Sains

5 Alasan Orang Berselingkuh Menurut Sains

Kita
Rambut Beethoven Ungkap Masalah Kesehatan Sang Komposer

Rambut Beethoven Ungkap Masalah Kesehatan Sang Komposer

Kita
Apakah Psikopat Bisa Jatuh Cinta?

Apakah Psikopat Bisa Jatuh Cinta?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke