Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tubuhnya Sangat Besar, Apakah Hiu Paus Berbahaya bagi Manusia?

Kompas.com - 02/06/2022, 12:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Hiu Paus atau hiu tutul seringkali dianggap sebagai salah satu hewan ganas atau berbahaya, karena memiliki tubuh dan mulut yang sangat besar di antara mamalia laut lainnya. Benarkah begitu?

Selain tubuh besar dan mulut yang lebar, ikan hiu paus juga ditakuti oleh sebagian orang karena memiliki corak totol pada kulitnya, yang menambahkan kesan betapa garangnya ikan yang satu ini.

Namun, apakah hiu paus berbahaya?

Peneliti hiu dan pari dari Pusat Penelitian Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Fahmi mengatakan, hiu paus tidak menakutkan karena ikan ini tidak berbahaya, meskipun memiliki ukuran tubuh yang sangat besar dan mulutnya lebar.

“Jenis hiu ini tidak termasuk ke dalam kategori yang berbahaya,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Selasa (31/5/2022).

Fahmi menambahkan, justru ikan hiu paus atau hiu tutul ini merupakan salah satu mamalia laut besar tetapi sangat bersahabat dengan manusia. Sama halnya seperti kelakukan ikan paus pada umumnya, dan juga ikan lumba-lumba di lautan lepas.

“Namun sebaliknya (hiu paus) merupakan salah satu jenis hiu yang sangat friendly (bersahabat), sehingga sering dijadikan daya tarik atraksi wisata,” tambahnya.

Baca juga: Hiu Paus Terdampar di Pantai Salido Dipotong Warga, Bagaimana Evakuasi yang Benar?

Makanan hiu paus tutul

Diluar dari kesan ganas atau berbahaya bagi manusia, berdasarkan data Oseanografi BRIN, hiu paus adalah salah satu dari tiga spesies hiu yang diketahui makan dengan cara menyaring air laut.

Makanannya antara lain adalah plankton, kril, larva kepiting pantai, makro alga, serta hewan kecil nektonik seperti cumi-cumi atau vertebrata kecil.

Hiu paus juga diketahui memangsa ikan-ikan kecil, serta hamburan jutaan telur dan sperma ikan yang melayang-layang di air laut selama musim memijah, juga memangsa ubur-ubur dan larva ikan kakap.

Hiu raksasa ini makan secara pasif dengan cara membuka mulutnya lebar-lebar sambil berenang perlahan, membiarkan air laut masuk secara leluasa dan keluar di belakang rongga mulut melalui celah insang, sementara makanannya tersaring oleh lembar-lembar penyaring di mulutnya.

Adakalanya pula, hiu paus makan secara aktif dengan membuka dan menutup mulutnya, sehingga air laut terhisap masuk rongga mulut dan kemudian tertekan keluar melalui celah insang.

Pada kedua cara itu, air akan menembus lembaran filter yang merupakan modifikasi dari sisir saring insang yang letaknya sejajar dengan lembar-lembar itu.

Aliran makanan yang lebih pekat terus berjalan ke kerongkongan ikan. Deretan gigi-gigi kecil di mulut ikan hiu paus ini sepertinya tidak berperan dalam proses makan.

Baca juga: Hiu Paus Makin Terancam Diduga akibat Aktivitas Pelayaran, Studi Jelaskan

Ilustrasi hiu paus betinaSHUTTERSTOCK Ilustrasi hiu paus betina

Sesekali, hiu paus terlihat ‘batuk’ dalam air; hal ini merupakan mekanisme untuk membersihkan lembaran filter dari kotoran yang menyumbatnya.

Hiu ini diketahui bermigrasi dalam jarak jauh untuk mendapatkan makanannya, dan kemungkinan juga untuk berkembang biak.

Morfologi hiu paus atau hiu tutul

Berikut beberapa hal mengenai morfologi hiu paus atau hiu tutul yang diketahui hingga saat ini oleh para peneliti.

Deskripsi dari hiu paus dijelaskan oleh Compagno (2001) dan Stevens (2007) bahwa hiu paus merupakan ikan terbesar yang masih hidup di dunia.

Ukuran rata-rata hewan dewasa diperkirakan sekitar 9 m dengan berat mencapai 9 ton.

Spesimen terbesar yang dapat diverifikasi adalah yang tertangkap pada 11 November 1947 di Karachi, Pakistan dengan panjang sekitar 12,65 m, lingkar badan sekitar 7 m dan beratnya lebih dari 21,5 ton.

Baca juga: Hiu Tutul dan Hiu Paus adalah Jenis yang Sama, Begini Penjelasannya

Seperti kebanyakan ikan hiu, hiu paus betina lebih besar dari hiu paus jantan.

Hiu paus memiliki mulut besar yang lebarnya bisa sampai 1,4 meter. Mulutnya berada di ujung moncongnya, bukan pada bagian bawah kepala seperti ikan hiu pada umumnya.

Hiu paus dikenal dengan bentuk kepalanya yang lebar dan gepeng dengan mulut, garis insang dan sirip punggung (dorsal) pertama yang besar dan pola totol-totol putih dan garis di kulitnya yang cenderung berwarna keabu-abuan.

Sementara, untuk bagian kulitnya disebutkan ternyata sangat tebal. Ketebalan kulitnya bisa mencapai 10 cm.

Hiu paus memiliki 3.000 gigi yang sangat kecil tetapi jarang digunakan karena hiu paus merupakan penyaring makanan (filter feeder) dengan menggunakan insangnya yang besar.

Pola totol-totol putih pada hiu paus tutul ini unik untuk setiap individu dan menjadi dasar untuk melakukan identifikasi, seperti sidik jari.

Baca juga: Hiu Paus Betina Ambil Alih Status Hewan Terbesar di Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com