Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kanker Kulit Melanoma: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Kompas.com - 02/06/2022, 08:01 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling serius, berkembang di sel (melanosit) yang memproduksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit.

Melanoma juga bisa terbentuk di mata dan, jarang di dalam tubuh seperti di hidung atau tenggorokan.

Belum diketahui secara pasti penyebab dari melanoma, tapi paparan radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari atau lampu tanning dan tempat tidur meningkatkan risiko Anda terkena melanoma. Membatasi paparan radiasi UV dapat membantu mengurangi risiko melanoma.

Risiko melanoma tampaknya meningkat pada orang di bawah 40 tahun, terutama wanita.

Adapun mengetahui tanda-tanda peringatan kanker kulit dapat membantu memastikan bahwa perubahan kanker terdeteksi dan diobati sebelum kanker menyebar. Melanoma dapat berhasil diobati jika terdeteksi dini.

Baca juga: Mengenal Kanker Kolorektal, dari Gejala hingga Faktor Risikonya

Gejala kanker kulit melanoma

Melanoma dapat berkembang di bagian tubuh mana saja, tapi paling sering berkembang di area yang terpapar sinar matahari seperti punggung, kaki, lengan, dan wajah.

Melanoma juga dapat terjadi di area yang tidak banyak terpapar sinar matahari seperti telapak kaki, telapak tangan, dan tempat tidur kuku. Melanoma tersembunyi ini lebih sering terjadi pada orang dengan kulit lebih gelap.

Adapun tanda dan gejala melanoma yaitu perubahan tahi lalat yang ada dan perkembangan pigmen baru atau pertumbuhan yang tampak tidak biasa di kulit.

Sebagai catatan, melanoma tidak selalu dimulai sebagai tahi lalat, tapi dapat terjadi pada kulit yang tampak normal.

Baca juga: Mengenal Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Cara Kerja hingga Efek Sampingnya

Tahi lalat normal

Umumnya, tahi lalat yang normal berwarna seragam seperti cokelat atau hitam, dengan batas tegas yang memisahkan tahi lalat dari kulit di sekitarnya.

Tahi lalat ini berbentuk oval atau bulat dan biasanya berdiameter lebih kecil dari 1/4 inci (sekitar 6 mm), seukuran penghapus pensil.

Kebanyakan tahi lalat mulai muncul di masa kanak-kanak dan tahi lalat baru dapat terbentuk sampai sekitar usia 40 tahun. Pada saat dewasa, kebanyakan orang memiliki 10-40 tahi lalat.

Tahi lalat dapat berubah dalam penampilan seiring waktu, bahkan beberapa mungkin hilang seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Mengenal Tanda-tanda Kanker Prostat, Apa Saja?

Tahi lalat mengindikasikan melanoma

Untuk membantu mengidentifikasi karakteristik tahi lalat tidak biasa yang mungkin mengindikasikan melanoma atau kanker kulit lainnya, sebagai berikut:

  • Bentuk asimetris atau tahi lalat dengan bentuk tidak beraturan
  • Batas tidak beraturan, berlekuk, atau bergigi yang menjadi karakteristik melanoma
  • Pertumbuhan tahi lalat yang memiliki banyak warna atau distribusi warna tidak merata
  • Pertumbuhan baru pada tahi lalat yang lebih besar dari sekitar 6 milimeter
  • Tahi lalat berkembang dari waktu ke waktu termasuk ukuran, warna atau bentuk. Tahi lalat juga dapat berkembang untuk mengembangkan tanda dan gejala baru seperti gatal baru atau pendarahan.

Baca juga: Mengenal Kanker Tiroid, Gejala, Jenis, Penyebab, dan Pengobatannya

Penyebab melanoma

Melanoma terjadi ketika ada yang tidak beres pada sel penghasil melanin (melanosit) yang memberi warna pada kulit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com