Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kanker Kolorektal, dari Gejala hingga Faktor Risikonya

Kompas.com - 06/05/2022, 13:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Penyakit kanker masih menjadi momok dan menyebabkan kematian tinggi di seluruh dunia. Terdapat beragam kanker yang menyerang tubuh, salah satunya kolorektal atau usus besar.

Kanker kolorektal atau usus besar adalah penyakit di mana sel-sel di usus besar atau rektum tumbuh di luar kendali. Rektum merupakan saluran yang menghubungkan usus besar dengan anus.

Melansir CDC, terkadang pertumbuhan abnormal yang disebut polip, terbentuk di usus besar atau rektum. Seiring waktu, beberapa polip dapat berubah menjadi kanker.

Tes skrining dapat menemukan polip sehingga dapat diangkat sebelum berubah menjadi kanker.

Skrining yang dilakukan juga dapat membantu menemukan kanker kolorektal tahap awal, saat pengobatan bisa bekerja secara optimal.

Gejala kanker kolorektal

Pada tahap awal, kanker kolorektal tak selalu menimbulkan gejala. Seseorang bisa saja mengidap polip atau kanker kolorektal dan tidak mengetahuinya, sehingga skrining secara teratur sangat penting.

Baca juga: Kanker Kolorektal, Mengapa Penting Deteksi Dini?

Sementara itu, kemungkinan gejala kanker usus besar atau kanker kolorektal yang dapat muncul dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

  • Perubahan kebiasaan buang air besar atau pola defekasi
  • Buang air besar yang tidak tuntas
  • Darah di tinja atau pendarahan pada feses
  • Lemah dan lemas
  • Diare, konstipasi, atau perasaan usus tidak kosong sepenuhnya
  • Sakit perut, nyeri, atau kram yang tidak kunjung hilang
  • Penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya

Jika memiliki gejala-gejala kanker usus besar di atas, maka dapat berkonsultasi dengan dokter.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Direktorat P2PTM Kemenkes RI (@p2ptmkemenkesri)

Penyebab kanker kolorektal

Mayoclinic menginformasikan, secara umum kanker usus besar dimulai saat ketika sel-sel sehat di usus besar mengalami perubahan atau mutasi dalam DNAnya.

DNA sel berisi seperangkat instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.

Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh berfungsi normal, tapi saat DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel terus membelah bahkan saat sel baru tidak diperlukan. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab kanker kolorektal.

Baca juga: Peneliti Ungkap Profil Genetik Pengaruhi Faktor Risiko Kanker Kolorektal di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com