Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kecoak Bertahan Hidup dari Hantaman Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus?

Kompas.com - 08/04/2022, 19:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kecoak adalah hewan yang dapat bertahan hidup dari hantaman asteroid raksasa ke Bumi, yang mana peristiwa tersebut menjadi penyebab kepunahan massa yang memusnahkan banyak makhluk hidup, salah satunya dinosaurus.

Hal ini pun akhirnya membuat beberapa orang bertanya-tanya bagaimana cara kecoak melindungi diri, saat terjadinya tumbukan batuan luar angkasa 66 juta tahun yang lalu itu.

Jadi bagaimana kecoak bertahan dari hantaman asteroid raksasa itu?

Dilansir dari Live Science, Senin (4/4/2022) ketika batuan yang disebut Chicxulub jatuh dari luar angkasa dan menghantam Bumi, kecoa diketahui hidup di sana.

Kecoa juga merupakan salah satu hewan yang bertahan dari fenomena yang memusnahkan tiga perempat tumbuhan, dan hewan di Bumi mati termasuk dinosaurus.

Cara kecoak bertahan hidup, menurut peneliti pascadoktoral di West Virginia University, Brian Lovett, karena kecoak memilki bentuk tubuh yang sangat baik untuk bertahan hidup, bahkan ketika bencana meteor terjadi sekalipun.

"Jika Anda pernah melihat kecoa, Anda mungkin memperhatikan bahwa tubuh mereka sangat rata. Ini bukan sebuah kebetulan," ungkap Lovett.

Serangga yang memiliki tubuh lebih rata ini, kata dia, dapat menekan dirinya ke tempat yang lebih sempit.

Baca juga: Rupa Kecoak 100 Juta Tahun Lalu, Bermata Besar dan Hidup di Siang Hari

Dengan demikian, kecoak bisa bersembunyi di tempat yang sulit dijangkau dan membantunya bertahan dari dampak hantaman Chicxulub, asteroid penyebab kepunahan massal yang musnahkan dinosaurus.

Dijelaskan Lovett, pada saat meteor menghantam permukaan tanah otomatis suhu di Bumi meningkat.

Banyak hewan yang tidak memiliki tempat untuk melarikan diri, namun kecoak dapat berlindung di celah-celah tanah sempit berkat bentuk tubuhnya yang kecil dan rata.

Akibatnya, mereka terlindungi dengan baik dari suhu yang sangat panas di permukaan Bumi.

"Dampak meteor memicu serangkaian efek mengerikan, membuat debu beterbangan yang membuat langit sangat gelap. Saat Matahari tenggelam, suhu turun dan kondisi di Bumi mendingin," tutur Lovett.

Ketika Matahari menerangi Bumi, tanaman yang masih hidup akan berusaha untuk tumbuh, sementara organisme yang kehidupannya bergantung pada tanaman mengalami kelaparan.

Sebaliknya, kecoak adalah serangga omnivora yang dapat bertahan hidup dengan mengonsumsi jenis makanan apa pun untuk bisa hidup seperti tumbuhan, hewan berukuran lebih kecil, kardus hingga kotoran.

 

Baca juga: Kenapa Kecoak Mati dengan Posisi Tubuh Terbalik? Ini Penjelasannya

Ilustrasi kecoak.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecoak.

Memiliki sifat yang tidak pilih-pilih makanan membantu kecoak mampu bertahan hidup di masa-masa sulit sejak terjadinya tabrakan asteroid Chicxulub, maupun bencana alam lainnya.

Di samping itu, umumnya kecoak bertelur di tempat yang aman. Telur kecoak seperti kacang kering, disebut oothecae yang berarti "kotak telur."

Oothecae atau telur kecoak ini bertekstur keras sehingga bisa melindungi isinya dari kerusakan fisik, serta ancaman seperti banjir dan kekeringan.

"Kecoak modern adalah hewan kecil yang selamat yang dapat hidup di mana saja di daratan, dari panasnya daerah tropis hingga beberapa bagian terdingin di dunia. Para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 4.000 spesies kecoak (di dunia)," paparnya.

Anda pasti pernah menemukan kecoa yang hidup di sekitar rumah, tempat sampah, atau selokan.

Baca juga: Kanibalisme Hewan, Kecoak Ini Saling Makan Usai Ritual Kawin

Beberapa spesies kecoak memang diketahui sangat suka hidup dengan manusia, lalu berkembang menjadi hama karena sulitnya dimusnahkan.

Hewan ini juga bisa membawa penyakit dan menyebarkannya kepada manusia. Lovett berkata bahwa ancaman terbesar kecoak bagi kesehatan adalah alergi yang bisa memicu serangan asma, ataupun reaksi alergi lainnya.

"Hama kecoak sulit dikendalikan karena mereka kebal terhadap insektisida kimia, dan mereka memiliki kemampuan sama yang membantu nenek moyang mereka hidup lebih lama dari dinosaurus," ucap Lovett.

Kendati begitu, bagi sebagian peneliti kecoak merupakan hewan yang bisa dipelajari secara ilmiah.

Saat ini para peneliti mempelajari kecoak guna memahami bagaimana mereka hidup, serta bentuk tubuhnya untuk merancang robot yang tengah dikembangkan.

Baca juga: Kecil dan Tidak Berbahaya, Kenapa Banyak Orang Takut Kecoak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com