Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segitiga Terumbu Karang di Kepulauan Raja Ampat, Amazon of Ocean Terancam Hilang

Kompas.com - 06/04/2022, 09:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Di Indonesia, sekitar 60 persen protein hewani diperoleh dari ikan. Artinya, sekitar 120 juta orang bergantung pada pasokan ikan di perairan sebagai sumber pangan mereka.

Hal ini belum termasuk menjadi sumber pendapatan sebesar 2.4 juta dollar AS dari bisnis perikanan dan 12 juta dollar AS dari bisnis pawisitasa di Asia tenggara, termasuk Pulau Komodo dan Kepulauan Raja Ampat.

Dengan begitu, fungsi terumbu karang secara luasnya adalah menjaga keseimbangan ekosistem alam, menjaga kesehatan lingkungan, berpengaruh secara sosiologis, ekonomi dan keberlanjutan hidup masyarakat.

“Raja Ampat adalah bulls eye dari segitiga terumbu karang dunia, wilayah dengan keanekaragaman biota paling tinggi di kawasan segitiga terumbu karang. Walau luasnya kurang dari 1 persen laut dunia, tapi dampaknya sangat signifikan,” tambahnya.

Terumbu karang di The Amazon of Ocean terancam

Berikut beberapa hal yang akan mengancam segitiga terumbu karang dan mampu membuat hilang The Amazon of Ocean jika terjadi terus-menerus tanpa dilakukan mitigasi dari sekarang.

Baca juga: Terumbu Karang Raksasa Berbentuk Mawar Ditemukan di Lepas Pantai Tahiti

1. Terumbu karang untuk bahan bangunan

Pada dasarnya, terumbu karang memiliki struktuk tubuh yang sangat kokoh. Terumbu karang bisa membuat sakit atau lecet pada kaki kita jika menginjaknya tanpa alas.

Namun, jika dihantam dengan bom air atau diambil secara paksa, terumbu karang memang tetap bisa terangkat dari dasar laut.

Sebelum diberikan edukasi tentang pentingnya membiarkan terumbu karang tetap lestari di alam, masyarakat di daerah pesisir termasuk di Kepulauan Raja Ampat ini mengambil terumbu karang untuk dijadikan bahan bangunan, baik untuk rumah mereka sendiri ataupun tempat-tempat usaha.

Pengambilan terumbu karang ini bukan tanpa alasan. Selain, terumbu karang terlihat seolah banyak tersedia di alamnya, terumbu karang yang kokoh ini lebih mudah didapatkan daripada batu bata atau batako untuk mendirikan bangunan.

Dijelaskan Tonny bahwa praktik pengambilan terumbu karang sebagai bahan bangunan saat ini memang sudah berkurang, meskipun mungkin saja masih ada oknum yang nakal, tetapi ini tidak separah dahulu karena sudah banyak masyarakat yang saling mengawasi dalam hal menjaga terumbu karang di Kepulauan Raja Ampat.

Baca juga: Fungsi Terumbu Karang dalam Mitigasi Bencana

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com