Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah Sinopharm, Ini 5 Vaksin Booster yang Digunakan untuk Penerima Sinovac

Kompas.com - 22/03/2022, 16:01 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menambah jenis vaksin booster yang digunakan di Indonesia, terutama untuk penerima vaksin primer Sinovac, yaitu vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinopharm.

Vaksin booster bernama SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell), Inactivated ini produksi Beijing Bio-Institute Biological, China disetujui sebagai booster heterolog setelah sebelumnya diresmikan sebagai dosis booster homolog pada awal Februari 2022.

Satu regimen vaksin Sinopharm dapat diberikan sebagai booster homolog bagi penerima vaksin Sinovac.

“Booster heterolog vaksin Sinopharm satu dosis diperuntukkan untuk subyek usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksin primer Sinovac dosis lengkap enam bulan sebelumnya,” ujar Kepala Badan POM Penny K. Lukito dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Dituliskan bahwa dari aspek keamaan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster heterolog secara umum dapat ditoleransi dengan baik.

Baca juga: Studi: Antibodi dari Booster Vaksin Sinopharm Turun Setelah Enam Bulan

Adapun reaksi lokal atau efek samping vaksin yang paling sering dilaporkan dalam uji klinis booster heterolog vaksin Sinopharm booster Covid-19 ini antara lain nyeri di tempat suntikan, rasa gatal/pruritus, kemerahan, dan pembengkakan.

Kejadian sampingan sistemik dari pemberian vaksin booster untuk penerima Sinovac yang paling banyak dilaporkan meliputi fatigue/kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan batuk.

“Profil kejadian sampingan (Adverse Events/AEs) yang dilaporkan dalam uji klinik booster heterolog ini, serupa dengan kejadian sampingan pada uji klinik vaksin primer maupun booster heterolog, yaitu bersifat ringan hingga sedang,” jelas Penny.

Imunogenisitas vaksin booster Sinophar,

Dari aspek imunogenisias, hasil analisis pemberikan satu dosis booster vaksin Sinopharm pada kelompok subjek vaksin primer Sinovac, menunjukkan adanya peningkatan respons antibodi.

Peningkatan terjadi pada pengukuran hari ke-14 dan ke-28 pasca pemberian dosis vaksin booster Sinopharm.

Baca juga: Kemenkes Resmi Tambah Sinopharm Jadi Regimen Booster, Total Ada 6 Jenis Vaksin yang Digunakan

Ilustrasi vaksin Covid-19, suntikan vaksin dosis keempat, vaksin booster.SHUTTERSTOCK/PalSand Ilustrasi vaksin Covid-19, suntikan vaksin dosis keempat, vaksin booster.

Antibodi IgG anti-sRBD menunjukkan peningkatan sebesar 8,19 kali dan 10,65 kali dibandingkan sebelum pemberian vaksin booster.

Dengan persetujuan baru ini, mengartikan adanya tambahan daftar alternatif jenis booster bagi penerima vaksin Sinovac.

Lantas, apa saja jenis vaksin booster untuk penerima vaksin primer Sinovac?

1. Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac dosis penuh sebagai booster homolog untuk vaksin primer sejenis.

2. Vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer dosis setengah sebagai booster vaksin primer Sinovac.

Baca juga: Vaksin Sinopharm Kantongi Izin Penggunaan Darurat BPOM sebagai Booster

3. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca dosis setengah sebagai booster vaksin primer Sinovac.

4. Vaksin Zifivac

Vaksin Zifivac dosis penuh sebagai booster heterolog untuk vaksin primer Sinovac.

5. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm satu dosis sebagai booster heterolog untuk vaksin primer Sinovac.

Baca juga: Studi Sinovac dan Sinopharm Lemah terhadap Omicron, Haruskah Segera Mendapat Booster Vaksin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com