Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Kecil Kemungkinan Hilal Terlihat 1 April 2022, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 22/03/2022, 09:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam akan segera datang. Ramadhan terjadi pada bulan kesembilan dari total 12 bulan menurut kalender Qomariyah (Hijriah).

Bulan suci ini tiba berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi dan bulan bersama-sama dengan bumi mengelilingi matahari.

Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga mempersiapkan diri dengan informasi data-data hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia.

Baca juga: 8 Data yang Jadi Pertimbangan Penentuan Hilal Awal Ramadhan 1443 Hijriyah

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono mengatakan, pengamatan posisi bulan dan matahari menjadi salah satu tupoksi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu.

"Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan)," ujar Rahmat dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Untuk mengetahui keakuratan prediksi (hisab), lanjut dia, BMKG melaksanakan pengamatan/observasi (rukyat) hilal awal bulan Qamariah (Hijriyah) setiap awal bulan Qomariyah, minimal 12 kali dalam satu tahun.

Mekanisme pengamatan dilakukan dengan memanfaatkan atau menggunakan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

"Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat," tutur Rahmat.

Data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG pusat, yang kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal.

Baca juga: 4 Penyakit yang Berpotensi Meningkat Saat Musim Hujan

Rukyat hilal

Dalam rangka penentuan awal bulan Ramadan 1443 H (2022 Masehi), BMKG akan melaksanakan rukyat hilal pada hari Jum’at (1/4/2021) oleh 34 tim yang tersebar di Banda Aceh, Tapanuli Tengah (Pantai Binasi dan Pantai Sindeas), Pariaman, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam (2 tim), Anyer, Tangerang, Jakarta, Pelabuhan Ratu (2 tim), Tegal, Kebumen, Yogyakarta, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (2 tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, Biak, dan Merauke.

Rahmat menjelaskan, konjungsi atau ijtimak awal bulan Ramadhan 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada hari Jum’at, 1 April 2022 pukul 13.24 WIB atau 14.24 Wita atau 15.24 WIT.

Sementara itu, terbenam Matahari tanggal 1 April 2022, paling awal terjadi di Merauke, Papua pukul 17.43 WIT dan paling akhir pukul 18.48 WIB di Sabang, Aceh.

"Tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 1,11 derajat di Jayapura, (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 2,19 derajat di Tua Pejat, Mentawai, Sumatera Barat," papar Rahmat.

Baca juga: Kapan Malam Nisfu Syaban 2022? Catat Tanggalnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com