Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Arus Listrik di Tubuhnya, Bagaimana Belut Listrik Kawin?

Kompas.com - 20/03/2022, 20:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Selanjutnya, telur-telur yang telah dibuahi tersebut akan dibiarkan begitu saja. Lantaran induk belut listrik tidak sepenuhnya menjaga calon anak mereka karena jumlahnya yang banyak, sebagian besar telur akan dikonsumsi oleh predator lain yang hidup di dalam air.

Akibatnya, hanya sedikit telur yang bertahan dan menetas hingga menjadi belut listrik dewasa.

Seperti dikutip dari Smithsonian's National Zoo and Conservation Biology Institute, Kamis (17/3/2022) sejumlah peneliti mengungkapkan bahwa proses pemijahan berlangsung secara bertahap sepanjang musim kemarau.

Sedangkan ahli lain mencatat, semua telur dibuahi sekaligus dalam waktu yang sama. Setelah menetas, belut listrik dapat tumbuh sepanjang 2 hingga 2,5 meter dan mencapai usia 22 tahun.

Belut listrik remaja akan berenang di perairan yang tenang dan bergerak lambat di wilayah danau, sungai, maupun kolam.

Baca juga: Hidup Terimpit Bebatuan, Teritip Andalkan Penis yang Sangat Panjang untuk Kawin

Dengan menggunakan listrik dari tubuhnya, hewan ini akan mencari mangsa seperti ikan, krustasea, serangga, amfibi, reptil, bahkan memakan sisa telur yang belum menetas.

Selama musim hujan, belut listrik remaja akan menyebar kemudian berenang ke wilayah baru. Lalu, sebagai pertahanan diri belut listrik akan berada di air keruh untuk bersembunyi dari predator yang berukuran besar.

Ketika belut mencurigai ada mangsa ataupun ancaman di sekitarnya, mereka akan memancarkan listrik dengan sangat cepat yang dikenal sebagai doublet.

Doublet dapat melemahkan tubuh lawannya, sehingga membuat otot-otot mereka berkedut tanpa sadar dan memberitahu belut listrik akan keberadaan ancaman di sekitarnya.

Menariknya, proses pelepasan listrik berlangsung begitu cepat, yakni sekitar 400 rangkaian listrik per detiknya. Seluruh proses ini terjadi sangat cepat, sehingga sulit bagi mata manusia untuk mengamati secara detail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com