Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Punya Arus Listrik di Tubuhnya, Bagaimana Belut Listrik Kawin?

KOMPAS.com - Belut listrik adalah makhluk unik dan sangat menarik, karena hewan ini dapat menciptakan arus listrik dari tubuhnya.

Sebagian pencinta hewan air bahkan memeliharanya di rumah menggunakan tangki atau akuarium, lantaran belut listrik dianggap sebagai makhluk yang eksotik.

Meski bentuk tubuhnya tampak seperti belut, ternyata mereka bukanlah belut yang sebenarnya, melainkan berkerabat dekat dengan ikan lele.

Umumnya, belut listrik berwarna abu-abu gelap dengan kulit yang tebal, sementara tubuh bagian bawahnya tampak berwarna kuning atau oranye.

Tidak seperti jenis ikan lain yang memiliki sirip di perut, belut listrik hanya dilengkapi dengan sirip ekor kecil dan tak bersisik.

Spesies ini juga tersebar luas di Amerika Selatan bagian utara, Brasil, Guyana, Suriname, Venezuela, Kolombia, Ekuador, serta Peru.

Di samping itu, sama seperti hewan lainnya, belut listrik juga harus melakukan perkawinan untuk menghasilkan keturunan. Mereka tidak kawin secara fisik, tetapi para betina akan melepaskan telur untuk dibuahi jantan.

Lantas, sebenarnya bagaimana cara belut listrik kawin?

Untuk menjawab hal ini, kamastura satwa membahas mengenai cara belut listrik berkembang biak. Dilansir dari Bio Expedition, Kamis (17/3/2022) ritual kawin belut listrik sangat berbeda dari hewan lain, bahkan terbilang aneh.

Dalam proses tersebut, belut listrik jantan akan membentuk sarang terlebih dahulu agar mereka nyaman selama kawin.

Pejantan juga akan menggunakan air liur untuk menyatukan sarangnya. Adapun belut listrik biasanya kawin selama musim kemarau atau sekitar bulan Oktober hingga April.

Sementara, ketika musim kawin tiba belut listrik betina akan memasuki sarang dan mengeluarkan setidaknya 1.200 hingga 1.700 butir di dalamnya. Kemudian, para pejantan akan kembali untuk membuahi telur-telur itu dengan spermanya.


Selanjutnya, telur-telur yang telah dibuahi tersebut akan dibiarkan begitu saja. Lantaran induk belut listrik tidak sepenuhnya menjaga calon anak mereka karena jumlahnya yang banyak, sebagian besar telur akan dikonsumsi oleh predator lain yang hidup di dalam air.

Akibatnya, hanya sedikit telur yang bertahan dan menetas hingga menjadi belut listrik dewasa.

Seperti dikutip dari Smithsonian's National Zoo and Conservation Biology Institute, Kamis (17/3/2022) sejumlah peneliti mengungkapkan bahwa proses pemijahan berlangsung secara bertahap sepanjang musim kemarau.

Sedangkan ahli lain mencatat, semua telur dibuahi sekaligus dalam waktu yang sama. Setelah menetas, belut listrik dapat tumbuh sepanjang 2 hingga 2,5 meter dan mencapai usia 22 tahun.

Belut listrik remaja akan berenang di perairan yang tenang dan bergerak lambat di wilayah danau, sungai, maupun kolam.

Dengan menggunakan listrik dari tubuhnya, hewan ini akan mencari mangsa seperti ikan, krustasea, serangga, amfibi, reptil, bahkan memakan sisa telur yang belum menetas.

Selama musim hujan, belut listrik remaja akan menyebar kemudian berenang ke wilayah baru. Lalu, sebagai pertahanan diri belut listrik akan berada di air keruh untuk bersembunyi dari predator yang berukuran besar.

Ketika belut mencurigai ada mangsa ataupun ancaman di sekitarnya, mereka akan memancarkan listrik dengan sangat cepat yang dikenal sebagai doublet.

Doublet dapat melemahkan tubuh lawannya, sehingga membuat otot-otot mereka berkedut tanpa sadar dan memberitahu belut listrik akan keberadaan ancaman di sekitarnya.

Menariknya, proses pelepasan listrik berlangsung begitu cepat, yakni sekitar 400 rangkaian listrik per detiknya. Seluruh proses ini terjadi sangat cepat, sehingga sulit bagi mata manusia untuk mengamati secara detail.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/20/203000823/punya-arus-listrik-di-tubuhnya-bagaimana-belut-listrik-kawin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke