Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2022, 11:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kolesterol adalah zat lilin yang terdapat di dalam darah dan sel. 

Hati memproduksi sebagian besar kolesterol dalam tubuh. Sisanya, kolesterol dapat berasal dari makanan yang dikonsumsi.

Kolesterol memiliki dua bentuk, yakni low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik 

Kolesterol jahat adalah kolesterol yang tidak sehat. LDL dapat menumpuk di arteri dan membentuk timbunan lemak dan lilin yang disebut plak.

Sedangkan, kolesterol baik adalah jenis yang sehat. Ini mengangkut kelebihan kolesterol dari arteri ke hati, yang akan menghilangkannya dari tubuh.

Baca juga: 3 Diet Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi Menurut Ahli

Sebenarnya, kolesterol itu sendiri tidak buruk. Tubuh membutuhkan beberapa kolesterol untuk memproduksi hormon, vitamin D, dan cairan pencernaan. 

Tak hanya itu, kolesterol juga dapat membantu organ tetap berfungsi dengan baik.

Namun, memiliki terlalu banyak kolesterol jahat bisa menimbulkan masalah kesehatan. 

Seiring waktu, kolesterol jahat yang tinggi akan merusak arteri sehingga berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung dan meningkatkan risiko stroke. 

Memeriksakan kadar kolesterol secara rutin dan menurunkan risiko penyakit jantung dengan pola hidup yang sehat dapat membantu mengurangi komplikasi yang terkait dengan penyakit jantung sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

Baca juga: 5 Manfaat Pare bagi Kesehatan, Bantu Turunkan Gula Darah dan Kolesterol

Efek kolesterol tinggi pada sistem saraf

Dilansir dari Healthline, kolesterol merupakan komponen penting dari otak manusia.

Faktanya, otak mengandung sekitar 25 persen dari seluruh suplai kolesterol tubuh. 

Lemak ini sangat penting untuk perkembangan dan perlindungan sel saraf, yang memungkinkan otak berkomunikasi dengan bagian tubuh lainnya.

Meskipun tubuh membutuhkan kolesterol agar otak dapat berfungsi secara optimal, terlalu banyak kolesterol justru dapat merusak. 

Kelebihan kolesterol di arteri dapat menyebabkan stroke, yakni gangguan aliran darah yang dapat merusak bagian otak, menyebabkan hilangnya memori, gerakan, kesulitan menelan, dan kesulitan berbicara, dan sebagainya.

Baca juga: Manfaat Seledri untuk Tubuh, Bisa Turunkan Kolesterol

Kolesterol yang tinggi juga berkontribusi dalam hilangnya memori dan fungsi mental. 

Memiliki kolesterol yang tinggi dapat mempercepat pembentukan plak beta-amyloid, yakni deposit protein lengket yang merusak otak pada orang dengan penyakit Alzheimer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com