Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Pertama, Dinosaurus Idap Penyakit Pernapasan Mematikan

Kompas.com - 12/02/2022, 11:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Baru-baru ini, penelitu mengidentifikasi bukti pertama penyakit pernapasan pada dinosaurus herbivora berleher panjang, sauropoda.

Identifikasi tersebut berdasarkan studi pada fosil dinosaurus yang dijuluki 'Dolly'.

Mengutip Science Alert, Jumat (11/2/2022) fosil tersebut memperlihatkan struktur cacat di tulang leher sauropoda yang hidup sekitar 150 juta hingga 145 juta tahun lalu selama periode Jurassic.

Penampakan tulang yang tak normal kemungkinan disebabkan oleh infeksi pernapasan hebat dan menyebabkan kematian hewan itu saat berusia 15 hingga 20 tahun.

Fosil Dolly sebenarnya sudah ditemukan sejak 1990 di Montana. Namun setelah membawa ke Museum of the Rockies, fosil tersebut tak diperiksa selama lebih dari satu dekade.

Penulis utama studi Cary Woodruff kemudian mulai mempelajari Dolly pada pertengahan 2000an dan menyadari fosil berasal dari spesies yang belum terdeskripsikan dalam famili Diplodocus Diplodocidae.

Woodruff pun kembali ke situs tempat Dolly awalnya digali, untuk melihat apakah ada tulang lagi yang bisa ditemukan. Butuh waktu hingga 2018 bagi Woodruff untuk mengumpulkan semua bahan yang tersedia dan memeriksanya bersama.

Baca juga: Dinosaurus Baru di Italia, Fosil Terbesar yang Pernah Ditemukan

 

Pada penelitian ulang ini, Woodruff melihat bukti anomali tulang yang belum pernah dilihatnya, pada dinosaurus sauropoda ini yang menunjukkan adanya penyakit pernapasan.

Sistem pernapasan sauropoda berbeda dari mamalia. Sauropoda punya jaringan kantung udara yang terhubung ke paru-paru mereka dan berfungsi mengedarkan oksigen selama pernapasan dan inhalasi.

Jaringan tersebut terhubung ke vertebra leher di sekitar lubang besar di sisi tulang yang dikenal sebagai pleurocoel.

Jaringan pleurocoel biasanya sangat halus tetapi dari pemindaian mengungkapkan batas pleurocoel di tiga tulang belakang Dolly tidak teratur dan kasar dengan tonjolan bergelombang.

"Seperti kepala kuntum brokoli," kata Woodruff.

Struktur aneh itu adalah poin yang memberikan informasi pada peneliti bahwa temuan ada kaitannya dengan pernapasan.

Penyebab penyakit pernapasan dinosaurus

Studi ini mengungkapkan bahwa dinosaurus idap penyakit pernapasan, yang mana penyebab infeksi pernapasan dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Baca juga: Jejak Dinosaurus di Texas Tampak Aneh, Peneliti Menduga Jejak Kaki Depan Sauropoda

Ilustrasi titanosaurus, dinosaurus terbesar yang pernah hidup. Kelompok sauropoda, dinosaurus pemakan tumbuhan.SHUTTERSTOCK/David Roland Ilustrasi titanosaurus, dinosaurus terbesar yang pernah hidup. Kelompok sauropoda, dinosaurus pemakan tumbuhan.

Namun untuk mempersempit apa yang mungkin memicu gangguan pernapasan Dolly, peneliti membandingkan bekas luka fosil dengan lesi dari penyakit pernapasan pada burung modern, yang merupakan garis keturunan dinosaurus.

Peneliti juga mempertimbangkan gangguan pernapasan yang mempengaruhi reptil modern, yang merupakan kerabat jauh dinosaurus.

Hasilnya, peneliti mengidentifikasi reptil dan burung modern terkena penyakit pernapasan aspergillosis yang disebabkan oleh jamur aspergillus.

Hewan yang terkena penyakit tersebut menunjukkan gejala yang sama seperti flu, termasuk bersin, batuk, sakit kepala, demam, diare, dan penurunan berat badan.

"Ini mendukung fakta bahwa dinosaurus di masa lalu juga rentan terhadap penyakit jamur," papar Woodruff.

Baca juga: Dinosaurus Ompong Bertubuh Kecil yang Langka Ditemukan di Brasil

 

Penyakit aspergillosis dapat mematikan jika tidak diobati sehingga dapat menurunkan peluang dinosaurus untuk bertahan hidup.

Saat salah satu individu sauropoda ada yang sakit, mereka mengasingkan diri dari kelompoknya dan mungkin tertinggal saat kawanannya bepergian.

Itu dapat membuat mereka menjadi sasaran empuk bagi pemangsa.

"Terlepas dari bagaimana tepatnya kematian terjadi, saya pikir penyakit ini berkontribusi pada kematian sauropoda," pungkas Woodruff.

Temuan bukti pertama bahwa dinosaurus idap penyakit pernapasan ini telah dipublikasikan Kamis, (10/1/2022) di jurnal Scientific Reports.

Baca juga: Spesies Dinosaurus Baru Ditemukan di Inggris, Apa Keunikannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com