Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2022, 16:36 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banjir yang terjadi di kota-kota besar bukan sekadar “banjir di wilayah perkotaan”. 

Fenomena ini bukan yang terjadi ketika sungai meluap atau ketika badai mendorong gelombang badai melintasi wilayah pesisir.

Dilansir dari National Resources Defense Council (NRDC), banjir di kota-kota besar dipicu oleh limpasan yang berlebihan karena tidak tersedia lagi tempat untuk resapan air. 

Bahkan, di kota-kota besar, hujan dengan intensitas kecil dapat membanjiri infrastruktur yang rusak atau tidak memadai, yang utamanya banyak ditemukan di lingkungan masyarakat miskin kota atau masyarakat yang terisolasi secara sosial ekonomi.

Penyebab banjir di kota-kota besar

Dilansir dari Climate Change Post, banjir yang terjadi di kota-kota besar umumnya disebabkan oleh:

Baca juga: Banjir di Gresik hingga Tebing Tinggi, BMKG Peringatkan Wilayah Waspada Banjir 3 Hari ke Depan

1. Peningkatan frekuensi hujan yang intens. Ini diperkirakan akan memburuk seiring perubahan iklim.

2. Tingkat pembangunan yang tinggi hingga meningkatkan permukaan keras yang menyebabkan hilangnya wilayah resapan air.

3. Saluran air yang tidak dipelihara secara memadai.

4. Kapasitas saluran air yang tidak memadai untuk menerima peningkatan limpasan air.

Fenomena banjir yang terjadi di kota-kota besar perlu segera diatasi untuk mencegah terjadinya dampak yang semakin meluas.

Dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, berikut adalah cara untuk mencegah banjir yang perlu dilakukan:

Baca juga: Banjir Melanda Dieng, BMKG: Dieng Masih Berpotensi Hujan 3 Hari ke Depan

1. Membuat sungai dan selokan berfungsi dengan baik. Pasalnya, sungai dan selokan adalah tempat aliran air sehingga seharusnya tidak boleh tercemar sampah, yang pada gilirannya menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat.

2. Melakukan reboisasi tanaman, khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat.

3. Menyediakan dan memperluas lahan terbuka untuk lahan hijau penyerapan air.

4. Tidak membangun perumahan di tepi sungai karena akan mempersempit wilayah sungai dan sampah rumah tangga juga akan masuk ke sungai.

5. Memperhatikan kembali tujuan pembangunan gedung-gedung tinggi dan besar karena akan menyebabkan Bumi semakin sulit menahan beban dan membuat permukaan tanah turun.

Baca juga: Dieng Diterjang Banjir dan Tanah Longsor, BMKG Jelaskan Penyebabnya

6. Jangan menebang pohon-pohon di hutan secara liar dan di bantaran sungai. Pohon adalah elemen penting untuk pencegahan banjir.

Perlu diingat bahwa pencegahan banjir tidak hanya perlu dilakukan oleh masyarakat, tetapi juga oleh pihak pemerintah yang berwenang.

Dengan kerjasama yang baik antara keduanya, upaya pencegahan banjir dapat membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com