Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus Atiqah Hasiholan, Perlukah Melakukan 3 Kali Tes PCR dalam Sehari?

Kompas.com - 10/02/2022, 10:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan tes swab PCR berulang kali dalam waktu sehari, hanya karena ingin mendapatkan hasil yang sesuai keinginan.

Hal ini disampaikan oleh Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022) saat menanggapi kasus viral aktris Atiqah Hasiholan.

Atiqah mengungkapkan, bahwa dirinya mendapatkan hasil tes swab yang tidak sama dari 3 tempat berbeda, padahal ia melakukan ketiga tes itu di hari yang sama.

Baca juga: Belajar dari Kasus Atiqah Hasiholan dengan 3 Hasil Swab PCR Berbeda, Mana yang Benar?

Hal ini diungkapkan oleh Atiqah melalui unggahan di Insta Story di akun pribadi miliknya.

Atiqah Hasiholan bercerita, ia melakukan tiga kali tes swab dalam waktu sehari, tetapi ketiga hasilnya itu tidak sama persis.

"Dalam 1 hari: PCR pertama – positif, Swab antigen – negatif, PCR kedua - negatif," tulis Atiqah Hasiholan dikutip dari akun @atiqahhasiholan, Senin (7/2/2022). 

Tiga hari sebelumnya, istri Rio Dewanto ini juga menjalani tes swab antigen dan hasilnya selalu negatif.

Note: dari tiga hari sebelumnya setiap hari, 1x sehari swab antigen – negatif,” lanjut Atiqah. 

Atiqah Hasiholan mengaku tidak merasakan gejala Covid-19 sama sekali.

Atiqah menjalani tes PCR karena tengah menyelesaikan sebuah projek. 

"Btw yes enggak ada gejala... Cuma karena lagi intense ada kerjaan dan salah satu teman ada yang positif , jadi untuk saling ngejaga intens ngecek," tulis Atiqah Hasiholan.

Sementara, pada anggota keluarganya yang lain juga dilakukan tes PCR dan mendapatkan hasil negatif.

Sebenarnya, bolehkah melakukan tes swab PCR berulang kali dalam waktu sehari?

Ahmad mengatakan, melakukan tes swab PCR itu tidak perlu dilakukan berulang kali hanya karena tidak yakin dengan hasil tes positif Covid-19, padahal tidak bergejala. Sehingga, melakukan tes berulang kali demi mencari pembenaran bahwa dirinya negatif dari infeksi Covid-19.

"Bukannya boleh atau tidak boleh, tapi sebelum tes itu harus ada indikasi serius, bukan kepo," kata Ahmad.

"Apalagi tes bolak-balik karena merasa enggak ada gejala, dan merasa harus bepergian, jadi niatnya untuk mencari hasil negatif," tambahnya.

Baca juga: Atiqah Hasiholan Dapat 3 Hasil Tes PCR Berbeda dalam Sehari, Kok Bisa? Ini Kata Ahli

 

Meskipun tidak ada dampak serius dari menjalani tes swab PCR lebih dari satu kali dalam sehari, melakukannya berulang kali dalam sehari juga tidak ada untungnya.

Ahmad menegaskan, hasil tes PCR positif itu tidak boleh tidak diterima atau tidak dipercayai, apalagi jika tempat melakukan tes adalah laboratorium yang terdaftar di Kementerian Kesehatan.

Umumnya, laboratorium yang sudah terdaftar di Kemenkes, berarti mereka adalah laboratorium yang sudah lolos uji profisiensi dan hasil yang dikeluarkan artinya tidak perlu diragukan lagi.

"Kecuali ada kesalahan mencolok misalnya namanya keliru, atau seperti kasus klinik tes Covid-19 yang salah kirim hasil beberapa waktu lalu. Nah, itu baru boleh tes ulang," kata dia.

"Tapi kalau alasanya tidak bergejala, dan hasil positif, ya itu bukan alasan valid, karena 50 persen yang terpapar virus memang tidak bergejala atau pra gejala," imbuhnya.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Hasil Tes Antigen Positif? Ini Penjelasan Ahli

Ahmad juga menjelaskan, bahwa hasil yang berbeda-beda dari tiga tempat tes swab PCR yang dilakukan oleh Atiqah Hasiholan tersebut bukanlah hal yang aneh.

Hasil yang berbeda itu bisa saja dikarenakan infeksi Covid-19 baru tahap awal atau bahkan infeksi tersebut sudah berada di fase clearance atau akhir dari infeksi, yang membuat partikel dan materi virus hanya sedikit di dalam tubuh.

Saat partikel dan materi virus ini sedikit, bisa memungkinkan pengambilan sampel dan hasil tes menjadi tidak konsisten.

"Sedikitnya jumlah virus, mungkin karena yang bersangkutan mengalami paparan virus di mana replikasi virus masih di awal infeksi atau di akhir fase clearance dari tubuh," jelasnya.

Nah, dari ketiga hasil yang berbeda itu, sebaiknya yang bersangkutan mengambil hasil tes PCR yang postif, supaya bisa menjaga diri dan keluarga, terutama untuk golongan kelompok rentan di sekitarnya.

Selanjutnya, untuk pasien yang mendapatkan hasil konfirmasi positif Covid-19, dan tidak bergejala atau bergejala ringan, harus segera melakukan isolasi mandiri dan melaporkan diri ke petugas kesehatan terdekat.

Bagi pasien yang mendapatkan konfirmasi positif Covid-19, tetapi tidak memiliki gejala atau bergejala ringan-sedang, sebaiknya segera melaporkan diri ke petugas kesehatan setempat, dan melanjutkan melakukan isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi terpusat dari pemerintah jika tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumahnya.

Selanjutnya, kata Ahmad, jika isolasi tersebut usai dilakukan, setidaknya minimal selama seminggu dan tidak mengalami perparahan indikasi infeksinya, maka bisa dinyatakan pasien tersebut bebas dari Covid-19.

Baca juga: Ketahui Cara Menghitung Masa Isolasi Mandiri di Rumah Saat Terinfeksi Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com