Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Negara Ini Cabut Aturan Pembatasan Covid-19 hingga Penggunaan Masker

Kompas.com - 04/02/2022, 17:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Perdana Menteri Jean Castex berkata aturan itu berlaku dimulai 2 Februari 2022, sebagai persiapan negara hidup berdampingan dengan Covid-19.

Tahap kedua dari dilonggarkannya pembatasan meliputi pembukaan klub, konser, acara olahraga, dan bar pada 16 Februari. Sedangkan kegiatan makan dan minum di stadion, bioskop, serta transportasi umum juga akan diizinkan kembali.

"Kami telah melihat pembalikan tren (kasus Covid-19) yang menurun selama beberapa hari terakhir, dengan lebih sedikit kasus yang diumumkan setiap hari daripada tujuh hari sebelumnya," kata Juru Bicara Pemerintah Perancis, Gabriel Attal dilansir dari France24, Rabu (2/2/2022).

Adapun rata-rata kasus infeksi Covid-19 di Perancis selama tujuh hari sebelumnya mencapai 322.256 dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai 366.179 kasus.

Di sisi lain, Attal memperingatkan bahwa subvarian Omicron BA.2 sangat menular dan tampaknya menjadi penyebab puncak gelombang infeksi di negara lain tertunda.

Baca juga: Kasus Omicron Melonjak di Banyak Negara, WHO Peringatkan Fasilitas Kesehatan Bisa Kolaps

3. Denmark

Masih dari Eropa, Denmark juga telah mencabut semua pembatasan Covid-19 domestik. Sehingga, masyarakat bisa kembali beraktivitas tanpa masker dan berkumpul di tempat umum.

"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi Desember mendatang. Tetapi kami berjanji kepada warga Denmark bahwa kami hanya akan membatasi jika benar-benar diperlukan dan kami akan mencabutnya sesegera mungkin," terang Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke.

Seperti dilansir dari CNN, Selasa (1/2/2022) Denmark merupakan negara pertama di Uni Eropa yang mencabut semua aturan pembatasan Covid-19

Langkah itu diambil pada saat infeksi di negaranya tercatat sebagai kasus tertinggi kedua dibandingkan negara lainnya, yang dilaporkan oleh Our World in Data.

Di sisi lain, Heunicke mengungkapkan bahwa kecepatan laju vaksinasi primer, vaksin booster, serta tingkat rawat inap yang rendah membantu Denmark untuk segera melonggarkan pembatasan bagi masyarakat.

Hal itu terbukti dengan data yang menunjukkan 81 persen populasi di Denmark telah divaksinasi Covid-19 lengkap.

Baca juga: Kasus Kematian akibat Varian Omicron Dilaporkan di 4 Negara, Inggris Tertinggi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com