Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kusta Sedunia: Apa Itu Kusta dan Perkembangan Penyakit ini di Indonesia

Kompas.com - 01/02/2022, 09:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

 

 

Sebab, yang terlibat bukan hanya dari bidang medis, tetapi juga meluas hingga masalah sosial, ekonomi dan budaya karena masih terdapat stigma dan diskriminasi di masyarakat terhadap penderita kusta dan keluarganya ini.

Kerap kali, akibat stigma ini pasien kusta tidak dapat melanjutkan pendidikan, sulit mendapat pekerjaan, diceraikan oleh pasangan, dikucilkan oleh lingkungan, ditolak di fasilitas umum bahkan fasilitas pelayanan kesehatan.

"Untuk itu, melalui tema nasional 'Hapuskan Stigam dan Diskriminasi Kusta', peringata HKS 2022 mengajak seluruh elemen bangsa untuk menggalakkan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagai upaya untuk mencapai eliminasi kusta," tulis Kemenkes dikutip dari akun resminya, Senin (31/1/2022).

Eliminasi atau pemberantasan kusta sendiri selain terhalang dari stigma yang dipercayai masyarakat, tetapi ketakutan dan rasa malu pasien untuk berobat juga menjadi ancaman semakin sulitnya pengentasan kusta di Indonesia bisa dilakukan.

Baca juga: Kusta Bisa Dicegah, Berikut Saran Dokter untuk Mencegahnya

 

Padahal, Ketua Kelompok Studi Morbus Hansen (Kusta), Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), Dr dr Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi, SpKK(K) yang akrab disebut dr Dini menegaskan bahwa kusta bukanlah penyakit kutukan.

Kusta bukan disebabkan oleh kutukan, guna-guna, makanan atau penyakit keturunan seperti yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat. 

"Kusta ini bukan penyakit kutukan seperti yang dipikirkan orang-orang yang belum tahu itu, karena kusta ini penyebabnya jelas, pengobatannya juga ada, cuma mereka (penderitanya) saja yang kadang tidak tahu kalau mereka kena gejala kusta dan terlambat mengobatinya," ujar dr Dini.

Serta, kusta bukanlah penyakit orang miskin, dan bisa terjadi pada segala jenjang usia, serta meskipun menular tapi penderitanya tidak boleh dikucilkan.

Baca juga: Stigma Kusta Sepanjang Masa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com