Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Egg Freezing, Prosedur yang Dijalani Luna Maya untuk Memiliki Anak

Kompas.com - 20/01/2022, 11:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Faktor keberhasilan egg freezing

Sementara itu, American Society for Reproductive Medicine (ASRM) memperkirakan, sebanyak 2 sampai 12 persen sel telur beku yang berkembang menjadi kehamilan berasal wanita di bawah usia 38 tahun.

Faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan dari egg freezing di antaranya:

  • Usia saat membekukan sel telur: wanita yang lebih muda cenderung menghasilkan lebih banyak sel telur yang berkualitas.
  • Usia saat pencairan sel telur dan IVF (bayi tabung): wanita berusia muda lebih mungkin hamil saat menjalani egg freezing.
  • Kualitas sperma: sperma yang sehat lebih berpotensi menghasilkan embrio yang sehat untuk memperbesar peluang kehamilan.
  • Klinik: tingkat keberhasilan pembekuan dan pencairan sel telur bervariasi antar klinik kesehatan yang menyediakan prosedur ini.
  • Jumlah sel telur: Semakin banyak sel telur yang dibekukan menawarkan lebih banyak peluang untuk keberhasilan siklus IVF.

Baca juga: Ketahui Penyebab Berkurangnya Cadangan Sel Telur pada Wanita

Risiko egg freezing

Bukan tidak mungkin jika metode egg freezing bisa menimbulkan risiko kesehatan. Beberapa risiko egg freezing antara lain:

1. Kondisi yang terkait dengan penggunaan obat kesuburan

Walaupun jarang terjadi, penggunaan obat kesuburan suntik yang seperti hormon perangsang folikel sintetis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi bisa menyebabkan pembengkakan ovarium.

Pada kondisi ini, ovarium akan terasa sakit setelah proses pengambilan sel telur. Adapun gejalanya termasuk sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare.

2. Komplikasi selama pengambilan sel telur

Kondisi ini juga sangat jarang terjadi. Namun, penggunaan jarum aspirasi untuk mengambil sel telur dapat mengakibatkan perdarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih maupun pembuluh darah.

3. Risiko emosional

Pembekuan sel telur sangat memberikan harapan, tetapi terkadang bisa gagal. Pasalnya, ketika menggunakan telur beku untuk menghasilkan keturunan, risiko keguguran bisa terjadi dikarenakan faktor usia saat sel telur dibekukan.

Hingga saat ini, belum ada studi yang menunjukkan meningkatnya risiko cacat lahir pada bayi yang lahir dari proses pembekuan sel telur. Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang keamanan metode ini.

Baca juga: Pakai Sinyal Kimia, Begini Cara Sel Telur Pilih Sperma Terbaik Pria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com