Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Egg Freezing, Prosedur yang Dijalani Luna Maya untuk Memiliki Anak

KOMPAS.com - Artis Peran Luna Maya baru-baru ini mengaku telah menjalani prosedur egg freezing atau pembekuan sel telur. Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (19/1/2022) dia mengatakan sudah lama ingin melakukan prosedur egg freezing tersebut.

“Iya sudah lama banget (ingin), aku sempat ke Singapura enggak bisa, empat atau lima tahun lalu,“ ungkap Luna Maya.

Usai menjalani egg freezing, Luna tidak khawatir lagi untuk hamil di usianya yang menginjak 38 tahun.

"Aku tuh enggak pernah berpikir umur satu masalah, kayak dikejar umur. Ya mungkin sebagai perempuan ada biological ticking secara kalau ingin menjadi seorang ibu. Tapi aku udah freeze egg," ujarnya.

Apa itu egg freezing seperti yang dijalani Luna Maya?

Melansir Mayo Clinic, Jumat (23/4/2021) egg freezing adalah metode yang digunakan dengan mengambil sel telur wanita dari ovarium kemudian dibekukan saat tidak dibuahi.

Sel telur yang dibekukan ini akan disimpan dan digunakan ketika wanita tersebut siap untuk memiliki anak.

Proses selanjutnya adalah fertilisasi in vitro (bayi tabung) yang nantinya ditanamkan di rahim.

Adapun ketika Anda akan menjalani egg freezing, dokter akan memberitahu cara kerja pembekuan telur, potensi dan risiko, serta menilai apakah metode ini bisa dilakukan berdasarkan riwayat kesehatan.

Siapa saja yang bisa melakukan egg freezing?

Pembekuan sel telur dapat menjadi pilihan untuk seseorang yang belum siap hamil, namun berencana untuk hamil di kemudian hari.

Berbeda dengan pembekuan telur yang dibuahi (embryo cryopreservation), egg freezing tidak memerlukan sperma karena telur tidak dibuahi sebelum dibekukan.

Selama menjalani egg freezing, Anda diharuskan meminum obat kesuburan agar menghasilkan banyak sel telur untuk diambil. Anda juga bisa menjalani prosedur ini apabila memiliki beberapa kondisi berikut:

  • Memilki kondisi yang memengaruhi kesuburan seperti anemia sel sabit, serta mengidap penyakit autoimun atau lupus.
  • Akan menjalani pengobatan untuk kanker atau penyakit lain yang dapat memengaruhi kesuburan, misalnya perawatan radiasi atau kemoterapi. Pembekuan telur sebelum perawatan memungkinkan seseorang untuk memiliki anak secara biologis di masa depan.
  • Saat berkeinginan untuk mengawetkan telur yang lebih muda untuk digunakan nanti. Hal ini dapat membantu seorang wanita untuk hamil ketika sudah siap, seperti yang dilakukan Luna Maya.

Proses egg freezing

Seperti dilansir dari Medical News Today, Selasa (26/2/2019) dalam proses pembekuan sel telur, dokter akan memasukkan jarum pada folikel ovarium untuk mendapatkan sel telur yang telah matang.

Kemudian, mereka akan memantau melalui ultrasound. Apabila tidak terlihat, maka akan dilakukan tindakan operasi perut untuk mengangkat sel telur.

Selanjutnya adalah membekukan sel telur yang dilakukan secepat mungkin. Dokter juga menyuntikkan larutan khusus ke dalam sel telur sebelum membekukan guna mengatasi kristal es rusak akibat sel-sel telur yang penuh dengan air.

Jika seseorang yang sudah diambil sel telurnya siap untuk memiliki anak, maka sel telur yang dibekukan akan dibuahi di laboratorium menggunakan sperma dari pasangannya.

Keberhasilan prosedur ini akan menghasilkan embrio yang mengalami implantasi di rahim wanita beberapa hari kemudian.

Peluang kehamilan setelah implantasi kira-kira 30 hingga 60 persen, tergantung pada usia saat melakukan pembekuan sel telur. Artinya, semakin tua usia maka semakin rendah kemungkinan untuk hamil.

Untuk diketahui, setelah sepekan menjalani egg freezing, aktivitas sehari-hari bisa dilanjutkan kembali. Selain itu, hindari berhubungan seks tanpa pengaman untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan dari egg freezing di antaranya:

Risiko egg freezing

Bukan tidak mungkin jika metode egg freezing bisa menimbulkan risiko kesehatan. Beberapa risiko egg freezing antara lain:

1. Kondisi yang terkait dengan penggunaan obat kesuburan

Walaupun jarang terjadi, penggunaan obat kesuburan suntik yang seperti hormon perangsang folikel sintetis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi bisa menyebabkan pembengkakan ovarium.

Pada kondisi ini, ovarium akan terasa sakit setelah proses pengambilan sel telur. Adapun gejalanya termasuk sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare.

2. Komplikasi selama pengambilan sel telur

Kondisi ini juga sangat jarang terjadi. Namun, penggunaan jarum aspirasi untuk mengambil sel telur dapat mengakibatkan perdarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih maupun pembuluh darah.

3. Risiko emosional

Pembekuan sel telur sangat memberikan harapan, tetapi terkadang bisa gagal. Pasalnya, ketika menggunakan telur beku untuk menghasilkan keturunan, risiko keguguran bisa terjadi dikarenakan faktor usia saat sel telur dibekukan.

Hingga saat ini, belum ada studi yang menunjukkan meningkatnya risiko cacat lahir pada bayi yang lahir dari proses pembekuan sel telur. Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang keamanan metode ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/20/113000423/mengenal-egg-freezing-prosedur-yang-dijalani-luna-maya-untuk-memiliki-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke